Tim Calon Wali Kota Pangkalpinang Molen Laporkan Pemilik Nomor WA ke Polisi Atas Tuduhan SARA

Menurut Nur, isu yang dilontarkan tersebut sangat berdampak bagi keluarga besar Molen dan juga meresahkan tokoh-tokoh agama di Pangkalpinang.

"Setelah berdiskusi dengan keluarga besar dan tokoh agama, kami memutuskan untuk menempuh jalur hukum guna menghindari potensi konflik di masyarakat.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir, sejumlah tokoh agama telah menghubungi Pak Molen," ujarnya.

Dia menegaskan aksi tim pemenangan ini bukan dimaksudkan untuk menghalangi pergerakan pihak-pihak yang mendukung kotak kosong, asalkan tetap berada dalam batas wajar. 

Namun, Nur menegaskan narasi yang berpotensi memecah belah akan langsung ditindak.

"Kami tidak keberatan jika ada yang mendukung kotak kosong, selama masih dalam batas wajar.

Tapi ketika narasinya mulai mengandung unsur pecah belah, itu tidak bisa dibiarkan. Kami harus bertindak," tegasnya.

Iwan Prahara, kuasa hukum Tim Pemenangan Molen, menyatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian.

Ia hanya memberikan pesan tegas kepada siapapun yang memainkan isu SARA pada masa pemilihan ini.

"Siapapun itu, jangan main-main. Enough is enough (Sudah cukup)," ujar Iwan Prahara.

Menurutnya, laporan ini menunjukkan komitmen Tim Pemenangan Molen untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan masyarakat di tengah masa kampanye pemilihan wali kota.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)