Kapal Tenggelam di Bangka Tengah

Kisah Junaidi Nahkoda Kapal Tenggelam Asal Belitung, Sempat Pasrah Berjam-jam Terombang Ambing

Junaidi bercerita lambung kapal bagian depan pecah karena diterjang gelombang.

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Kamri
Dok. Satpolairud Bangka Tengah
Nakhoda KLM Cahaya Abadi BBM, Junaidi kapal tenggelam di perairan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (20/1/2025).. 

POSBELITUNG.CO - Junaidi (50) nakhoda KLM Cahaya Abadi BBM bermuatan ikan asal Belitung mengisahkan detik-detik kapal tenggelam dihantam gelombang di perairan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (20/1/2025).

Junaidi bersama enam ABK selamat saat kecelakaan menimpa KLM Cahaya Abadi BBM di laut Batu Beriga, Kabupaten Bangka Tengah.

Ia bersama enam ABK berhasil selamat setelah dievakuasi oleh tim gabungan.

Tim gabungan itu terdiri dari Kansar Pangkalpinang, BPBD Bangka Tengah, Polairud Bangka Tengah dan TNI AL.

Enam ABK ditemukan selamat setelah kapal yang mengalami kecelakaan itu terdampar di Pantai Merapin Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Detik-detik Korban Kapal Tenggelam Asal Belitung Selamat Diterjang Cuaca Buruk, Bertahan di Atap

Junaidi mengatakan dirinya sempat mendapat perawatan di Puskemas Lubuk Besar lantaran kakinya terbentur fiber.

Junaidi bercerita sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, lambung kapal bagian depan pecah karena diterjang gelombang.

Akibatnya, lambung kapal di bagian depan bocor.

Air laut pun deras masuk ke dalam kapal melalui bagian yang pecah akibat dihantam gelombang.

Padahal sebelum berangkat melaut, kapal KLM Cahaya Abadi BBM sudah diperiksa dan dinyatakan dalam kondisi layak beroperasi.

"Kapal lambung depan pecah, airnya deras masuk.

Terus kita usaha pompa tapi dak cukup karena air terlalu cepat masuk," kata Junaidi saat dihubungi Senin (20/1/2025).

Baca juga: Jasad Attak Orang Hilang Diterkam Buaya Sungai Cerucuk di Belitung Ditemukan

Sambil bertahan dengan cara membuang air laut yang masuk ke kapal, Junaidi pun berinisiatif menghubungi agennya tapi tidak diangkat.

ia juga berusaha menggunakan panggilan radio tapi tidak ada kapal yang lewat.

Pada pagi hari atau beberapa jam kemudian, pihaknya akhirnya mendapatkan respon panggilan dari agen ikan dan kemudian menghubungi Polairud Bangka Tengah untuk meminta bantuan evakuasi.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved