794 Peserta Daftar Program Pelatihan BLK Disnaker Bangka Belitung

POSBELITUNG.CO - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuka delapan program pelatihan, diantaranya pengoperasian mesin produksi (bubut), menjahit pakaian dasar, servis sepeda motor injeksi, desain grafis madya, teknisi handphone, perakitan komputer, barista dan produk pastry dan kue. 

Kini, tercatat sebanyak 794 peserta mendaftarkan diri dalam program pelatihan yang digelar oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Pendaftar paling banyak yakni pelatihan produk pastry dan kue tercatat sebanyak 165 orang.

Kemudian pendaftar untuk pelatihan barista sebanyak 150 orang.

Pelatihan desain grafis madya dengan pendaftaran sebanyak 106 orang.

Pelatihan pengoperasian mesin produksi diikuti pendaftaran sebanyak 100 orang, teknisi handphone 90 orang, menjahit pakaian 75 orang, servis sepeda motor injeksi 61 orang dan perakitan komputer sebanyak 47 orang. 

Baca juga: Ini Identitas Sosok Jasad Mengapung di Pulau Seliu, Benarkah ASN Belitung Yang Hilang di Laut?

Kepala UPTD BLK Disnaker Bangka Belitung, Lukman mengatakan pihaknya telah melakukan tahap seleksi yang digelar pada Senin (20/1/2025) kemarin. 

"Kemarin sudah melakukan tahap wawancara, kalau untuk pelaksanaannya akan dilakukan awal Februari 2025 ini," ujar Luqman, Selasa (21/1/2025). 

Sebelumnya pendaftaran pelatihan ini dibuka 6-17 Januari 2025 dengan program pelatihan yang diselenggarakan secara gratis.

"Sumber dana dari APBN, sekarang lagi proses pendaftaran sesuai dengan jadwal.  

Untuk kuota itu ada satu kelas isinya 16 orang, makanya kita seleksi.

Kita lihat minat, bakat dan potensi.

Lalu juga peluang usaha, jadi kawan-kawan yang sudah berada di dunia kerja biasanya kita prioritaskan agar mereka bisa upgrade skill," jelasnya. 

Baca juga: Kalender Januari 2025 dengan Tanggal Merah Lengkap 25, 26, 27 Januari 2025 Hari Apa?

Luqman mengatakan lama waktu setiap program pelatihan berbeda-beda tergantung petunjuk teknis dari Kementerian Tenaga Kerja. 

"Ada yang 18 hari, ada yang 26 hari.