TikTok Resmi Offline di AS: Begini Tanggapan Perusahaan dan Masa Depannya di era Donald Trump

Presiden terpilih Donald Trump, yang dijadwalkan resmi menjabat pada Senin, menyatakan akan mempertimbangkan untuk menunda larangan TikTok

|
Editor: Teddy Malaka
herstory.co.id
TikTok 

POSBELITUNG.CO - TikTok telah dinyatakan offline di Amerika Serikat hanya beberapa jam sebelum larangan resmi diberlakukan.

Pengguna yang mencoba mengakses aplikasi tersebut disambut dengan pesan yang berbunyi:

"Maaf, TikTok tidak tersedia saat ini. Undang-undang yang melarang TikTok telah diberlakukan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini."

Langkah ini menyusul keputusan Mahkamah Agung yang menegakkan undang-undang yang disahkan oleh Presiden Joe Biden pada April lalu.

Regulasi tersebut melarang perusahaan Amerika Serikat menjadi tuan rumah atau mendistribusikan konten untuk platform media sosial milik China, kecuali platform tersebut dijual kepada pembeli dari AS atau sekutunya.

Namun, kabar baiknya, TikTok mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan hilang untuk waktu yang lama. Dalam pesan pop-up kepada pengguna yang masih membuka aplikasi, perusahaan menyatakan:

"Kami beruntung bahwa Presiden Trump telah mengindikasikan bahwa ia akan bekerja sama dengan kami untuk menemukan solusi guna memulihkan TikTok setelah ia menjabat."

Presiden terpilih Donald Trump, yang dijadwalkan resmi menjabat pada Senin, menyatakan akan mempertimbangkan untuk menunda larangan TikTok selama 90 hari.

Dalam wawancara telepon dengan NBC News, Trump mengungkapkan:

"Saya rasa itu tentu saja merupakan pilihan yang akan kami pertimbangkan. Perpanjangan 90 hari kemungkinan besar akan dilakukan karena sudah tepat. Anda tahu, itu sudah tepat. Kami harus mempertimbangkannya dengan saksama. Ini situasi yang sangat besar."

Selain TikTok, aplikasi lain yang dimiliki oleh perusahaan induk ByteDance, seperti CapCut, juga terkena dampak serupa.

Aplikasi tersebut tidak dapat diunduh dari App Store dan Google Play Store, dengan pengguna menerima pesan serupa tentang larangan yang berlaku.

Keputusan ini menandai babak baru dalam hubungan teknologi antara AS dan China.

Meski saat ini TikTok tidak dapat digunakan, banyak pihak berharap adanya solusi yang memungkinkan aplikasi ini kembali tersedia di masa mendatang. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved