Viral
Warga Desa Kohod Bangkit, 'Gerakan Tangkap Arsin' untuk Mencari Kades yang Menghilang
Sekelompak warga yang marah padanya kini mendeklrasikan diri untuk memburu Arsin. Mantan bank keliling itu akan diburu karena sudah merugikan warga.
Penulis: Dwiki | Editor: Teddy Malaka
POSBELITUNG.CO - Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, kini tengah diliputi amarah dan kekecewaan. Warga yang merasa dirugikan oleh Kepala Desa mereka, Arsin, kini berinisiatif untuk mencarinya setelah ia menghilang tanpa jejak.
Berawal dari dugaan pemalsuan dokumen dan manipulasi nama warga dalam penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) serta Sertifikat Hak Milik (SHM), amarah warga semakin membara.
Sebanyak 400 warga membentuk sebuah gerakan bernama 'Gerakan Tangkap Arsin', yang digagas oleh kelompok Laskar Jiban, dipimpin oleh Aman Rizal.
Kelompok ini terdiri dari warga Kampung Alar Jiban, tempat di mana proyek pagar laut kontroversial berada.
"Tujuannya untuk antisipasi buronnya Arsin karena kami sudah tidak percaya dengan kinerja Arsin dan Enjang Karta sebagai Sekretaris Desa," ujar Aman, Senin (10/2/2025) malam.
Kemarahan warga semakin memuncak setelah Arsin yang telah menjabat sejak 2021 menghilang usai berdebat dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
Sebelumnya, ia sempat diperiksa oleh Bareskrim Polri setelah mangkir dari panggilan pertama, tetapi kini keberadaannya tidak diketahui.
Aman menjelaskan bahwa warga sudah melaporkan Arsin ke Inspektorat dan Bupati Tangerang, namun tak kunjung mendapat tanggapan.
Ia menduga ada pihak tertentu yang melindungi sang kepala desa sehingga laporan warga tidak direspons dengan cepat.
"Keberadaannya tidak diketahui, padahal proses hukum sedang berjalan," lanjut Aman.
Warga lainnya, Oman, menegaskan dukungannya terhadap upaya penegak hukum dalam menyelesaikan kasus ini.
Menurutnya, jika Arsin resmi masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), warga siap membantu pencarian hingga ia ditemukan.
"Kami hanya ingin keadilan. Kami ingin kepala desa yang bisa dipercaya, bukan yang malah memanfaatkan warga untuk kepentingannya sendiri," ujar Oman.
Warga Desa Kohod berharap ada tindakan nyata dari pihak berwenang untuk menindaklanjuti kasus ini dan menuntaskan polemik yang telah merugikan mereka.
Kini, mereka hanya bisa menunggu kejelasan hukum sambil terus berusaha mencari sosok yang pernah mereka percayai sebagai pemimpin desa. (*)
Ahok Punya Nenek yang Usianya 100 Tahun, Begini Kisahnya saat Pulang Kampung ke Belitung Timur |
![]() |
---|
Linkin Park dan Kejutan Tahu Bulat, Promosi Unik Jelang Konser Jakarta |
![]() |
---|
UPDATE Info THR untuk Driver dan Ojek Online, Menteri Ketenagakerjaan Sedang Lakukan Kajian |
![]() |
---|
Mayor Teddy Tegur Paspampres yang Payungi Prabowo saat Sambut Presiden Erdogan |
![]() |
---|
Pemilik Toko Kelontong di Magetan Gugat Pedagang Keliling Sampai Rp500 Juta, PN Langsung Digeruduk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.