Berita Belitung
Bupati Belitung Minta Target Konkret dalam Program Pemerintah, Djoni: Jangan Sama Seperti Dulu
Bupati Belitung, Djoni Alamsyah, meminta kepala Bappeda untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan output yang signifikan.
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Bupati Belitung Djoni Alamsyah meminta agar setiap program pembangunan yang dirancang pemerintah daerah tidak sekadar menjadi rutinitas tahunan, melainkan benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.
Dalam Musrenbang Tingkat Kabupaten Belitung untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 dan forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029, Djoni menegaskan bahwa evaluasi terhadap hasil program harus menjadi perhatian utama.
"Mulailah kita bangunkan, di mana apa yang kita wujudkan di Musrenbang ini tidak hanya berakhir di perencanaan. Misalnya, jika kita mencetak sawah, jangan hanya berhenti di situ, tapi pikirkan proses akhirnya. Jangan melakukan aktivitas yang sama seperti dulu-dulu," kata Djoni, Senin (17/3/2025).
Ia meminta kepala Bappeda untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan output yang signifikan, tidak hanya memenuhi target kuantitas tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Kepala Bappeda Kabupaten Belitung, Nurman Sunanda, memaparkan bahwa pembangunan daerah masih menghadapi empat tantangan utama.
Pertama, sektor pertanian dan perikanan memerlukan inovasi dalam pengelolaan dari hulu ke hilir agar memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dan mampu bersaing secara global.
Kedua, tingkat kemiskinan masih tinggi akibat inflasi yang terkonsentrasi pada bahan makanan, transportasi, serta ketergantungan pada komoditas luar, yang membuat beban hidup masyarakat semakin berat.
Ketiga, sektor pariwisata yang potensial di Belitung perlu didukung oleh peningkatan kualitas SDM serta penerapan Community-Based Tourism untuk mendorong pariwisata berkualitas dan pengembangan ekonomi kreatif.
Keempat, masih terbatasnya konektivitas antarwilayah akibat infrastruktur transportasi yang belum optimal, sehingga membatasi mobilitas masyarakat dan distribusi barang, yang pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan daya tarik pariwisata.
Selain tantangan tersebut, terdapat isu strategis yang harus diatasi dalam pembangunan Kabupaten Belitung tahun 2026, di antaranya belum optimalnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dan tata kelola pemerintahan yang masih perlu diperbaiki.
"Juga kualitas lingkungan hidup yang rendah, SDM yang belum sepenuhnya berdaya saing, serta infrastruktur yang belum mendukung konektivitas dan pelayanan dasar secara maksimal," jelasnya.
Adapun target pembangunan makro Kabupaten Belitung pada 2026 mencakup penurunan tingkat kemiskinan dari 6,11 persen menjadi 5,58 persen, peningkatan indeks pembangunan manusia dari 74,96 menjadi 75,99 persen, serta pengurangan tingkat pengangguran terbuka dari 3,88 persen menjadi 3,45 persen.
Pertumbuhan ekonomi juga ditargetkan meningkat dari 1,84 persen menjadi 2,03 persen, sementara indeks gini diproyeksikan berada dalam kisaran 0,251 hingga 0,246.
(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
| Sisa Sekolah Kuomintang, Dinding Tua Saksi Sejarah Pendidikan di Belitung |
|
|---|
| 89 UMKM Ramaikan Mampau Kriya Festival 2025 di Belitung |
|
|---|
| Pelajar SMAN 1 Tanjungpandan Juara Lomba Video DPD Award, Angkat Kearifan Lokal dan Saraf Makna |
|
|---|
| Polres Belitung Ungkap 3 Kasus Narkoba Selama Oktober, 4 Tersangka Ditangkap di Tanjungpandan |
|
|---|
| Polres Belitung Bongkar Peredaran Sabu, Dua Kurir Ditangkap di Desa Aik Ketekok |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.