Inilah 6 Pemred Media Massa yang Bertemu Presiden Prabowo di Hambalang, Apa Saja yang Dibahas?

Mereka sengaja diundang oleh Prabowo untuk wawancara sejumlah hal yang terjadi di Indonesia.

Editor: Alza
Instagram Prabowo
PERTEMUAN PEMRED - Pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan enam pemimpn redaksi (pemred) media Indonesia di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025). 

POSBELITUNG.CO - Enam pemimpin redaksi (pemred) media terkenal di Indonesia bertemu Presiden Prabowo Subianto.

Mereka sengaja diundang oleh Prabowo untuk wawancara sejumlah hal yang terjadi di Indonesia.

Pertemuan dengan sejumlah pemred itu dilakukan di kediamannya, di ruang perpustakaan, Hambalang, Kabupaten Bogor, Minggu (6/4/2025) pagi. 

Dalam satu kesempatan, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Angga Raka Prabowo menjelaskan pertemuan itu merupakan gagasan Presiden Prabowo.

 “Waktu itu Pak Presiden bilang, kayaknya sudah saatnya wawancara dan menjawab, mungkin banyak juga isu-isu yang berkembang.

Presiden juga ingin menyampaikan apa yang sudah dikerjakan,” ujar Angga.

Dalam pertemuan itu, ada tujuh jurnalis yang hadir, enam di antaranya merupakan pemimpin redaksi (pemred), yakni:

- Pemred Harian Kompas Sutta Dharmasaputra

- Pemred Detikcom Alfito Deannova Gintings

- Pemred SCTV-Indosiar Retno Pinasti

- Pemred TV One Lalu Mara Satriawangsa

- Pemred IDN Times Uni Lubis

- Founder Narasi Najwa Shihab

Sementara itu, acara pertemuan ini dimoderatori oleh Valerina Daniel, news anchor dari TVRI. 

Harapan Prabowo

Dalam unggahan di akun Instagram @prabowo, Minggu, Prabowo Subianto menyampaikan rasa syukur dan harapannya atas pertemuan dengan para jurnalis tersebut.

Alhamdulillah hari ini saya berkesempatan wawancara bersama 7 Jurnalis dari 7 grup media yang ada di tanah air.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan dalam wawancara hari ini, semoga jawaban dan penjelasan yang saya berikan dapat diterima dan menjadi informasi yang utuh dan jelas bagi masyarakat semua.

Setelah pertemuan usai, Pemred Harian Kompas Sutta Dharmasaputra mengatakan perbincangan dengan Presiden Prabowo seputar isu terkini, salah satunya kebijakan tarif impor Donald Trump.

“Pertanyaannya itu banyak ya, mulai dari persoalan geo-ekonomi, pertama terkait dengan Trump, kenaikan tarif Trump.

Ada isu-isu domestik, persoalan politik, ekonomi,” ujar Sutta.

Sementara itu, Founder Narasi Najwa Shihab mengatakan pihaknya juga menanyakan terkait demonstrasi UU TNI hingga RUU Polri.

Najwa mengungkapkan pertemuan hari ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari pertemuan pemred dengan Prabowo di Hambalang beberapa waktu lalu.

"Jadi, yang menghubungi, yang mengatur, yang mengkoordinir wawancara ini tuh Mas Wamenkomdigi, Mas Angga Raka Prabowo.

Jadi, sebenarnya ini tuh follow up dari pertemuan pemred di Hambalang pas sebelum bulan puasa lalu itu.

Yang ramai-ramai. Tapi, kan ketika itu off the record.

Dan kemudian memang dalam pertemuan itu sempat terlontar bahwa pertemuan membahas isu-isu publik ya perlu on the record," ujar Najwa Shihab.

Ia mengatakan, Prabowo berkenan menjawab berbagai pertanyaan secara on the record, di mana sebelumnya dia hanya menjawab secara off the record.

Walhasil, tiga hari lalu, Najwa Shihab dihubungi Angga Raka untuk mewawancarai Prabowo di Hambalang.

"Tadinya itu rencananya awalnya sebelum bulan puasa bahkan, tapi karena berbagai kesibukan dan sebagainya diundur.

Sampai akhirnya saya dihubungi Mas Angga 3 hari lalu, dan bilang bahwa rencana yang tertunda itu, rencana wawancara on the record oleh jurnalis itu akan dilakukan hari ini," kata dia.

Pertanyaan Spontan

Najwa Shihab juga mengungkap durasi pertemuan dan pertanyaan apa saja yang ditujukan kepada Prabowo Subianto.

Wanita yang akrab disapa Nana ini mengatakan, wawancara berlangsung selama sekitar tiga jam, dari pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB lebih.

Padahal, wawancara dijadwalkan hanya sekitar 2 jam saja. 

"Banyak banget (yang ditanya). Itu yang saya harus saya sampaikan bahwa dari awal tidak ada list pertanyaan yang harus diserahkan.

Jadi, betul-betul ini pertanyaannya, bahkan sesama jurnalis kita tidak tahu akan saling nanya apa.

Jadi, semua pertanyaan spontan, kita yang siapkan sendiri, tak perlu kirim list pertanyaan. Dan akhirnya yang ditanyakan beragam banget," imbuh Najwa.

(kompas.com/tribunbogor.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved