Pos Belitung Hari Ini
Marwan Eks Kepala DLHK Bangka Belitung Curhat ke Presiden Prabowo Usai Vonis Bebas Dibatalkan MA
Ia membeberkan, beberapa bulan lalu dia dan beberapa rekan telah diputuskan bebas murni oleh Pengadilan Negeri Pangkalpinang.
Ringkasan Berita:
- H Marwan Al-Gafari, eks Kepala DLHK Provinsi Babel curhat ke Presiden Prabowo usai vonis bebas dibatalkan MA.
- Sebelumnya, Marwan didakwa dalam kasus korupsi pemanfaatan kawasan hutan produksi Sigambir di Kota Waringin, Kabupaten Bangka, seluas 1.500 hektare dengan kerugian negara Rp 21,2 miliar.
- PN Pangkalpinang memvonis bebas Marwan.
- Namun vonis itu dibatalkan MA. Marwan dinyatakan terbukti bersalah sehingga divonis selama 6 tahun penjara serta didenda Rp300 juta, subsider 3 bulan kurungan.
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Usai vonis bebas dibatalkan oleh Mahkamah Agung (MA) RI dalam perkara tindak pidana korupsi (Tipikor) yang menjerat dirinya, H Marwan Al-Gafari, mantan Kepala Dinas Kehutanan Lingkungan dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) curhat ke Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Marwan didakwa dalam perkara korupsi pemanfaatan kawasan hutan produksi Sigambir di Kota Waringin, Kabupaten Bangka, seluas 1.500 hektare dengan kerugian negara mencapai Rp 21,2 miliar.
Pengadilan Negeri (PN) Pangkalpinang dalam putusannya memvonis bebas Marwan.
Namun vonis tersebut dibatalkan MA dan menyatakan Marwan terbukti bersalah sehingga divonis selama 6 tahun penjara serta didenda Rp300 juta, subsider 3 bulan kurungan.
Dalam video curhatan yang diunggah Marwan di akun TikTok pribadinya @user504778696 pada Minggu (26/10/2025), dengan nada lantang dia mengungkapkan keluhannya secara terbuka yang langsung ditujukan kepada Presiden Prabowo.
Dalam video postingannya yang berdurasi sekiar dua menit itu, Marwan memberi caption “Bobroknya penegakan hukum Republik Indonesia: keputusan zolim Mahkamah Agung RI terhadap Haji Marwan.”
“Yang saya hormati Presiden RI Prabowo Subianto. Saya Haji Marwan Al-Gafari berbicara di sini bukan hanya atas nama pribadi saja, melainkan atas nama rakyat Bangka dan bangsa Indonesia, yang merasakan betapa penegakan hukum hari ini sudah sangat parah dan bobrok. Ini merupakan imbas kekuasaan masa lalu manipulatif koruptif dan membodohkan bangsa,” ujar Marwan dilansir Bangka Pos Group dari akun TikToknya, Minggu (26/10/2025).
Ia membeberkan, beberapa bulan lalu dia dan beberapa rekan telah diputuskan bebas murni oleh Pengadilan Negeri Pangkalpinang.
Namun di MA tanpa sidang atau saksi, putusan itu dibalik begitu saja hanya lewat pemeriksaan berkas dan dia diputuskan bersalah dengan putusan 6 tahun penjara dan denda Rp300 juta.
“Apakah ini keadilan? Atau sekedar permainan kekuasaan Bapak Presiden? Penanganan penegakkan hukum seperti ini tidak berwibawa seperti main-main dan kami tahu ini bukan persoalan kami di Kepulauan Bangka Belitung, tapi rusaknya penegakkan hukum di negara ini,” ungkap Marwan yang mengenakan kemeja dan peci warna hitam dalam video tersebut.
Diketahui dalam laman penelusuran perkara MA, majelis hakim yang diketuai Prim Haryadi dengan anggota Anshori dan Yanto mengabulkan permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan membatalkan vonis bebas yang diterima Marwan pada 30 April 2025 lalu.
Melalui putusan Nomor 9117 K/PID.SUS/2025 tertanggal 24 Oktober 2025, MA memutuskan Marwan bersalah dan menjatuhkan hukuman 6 tahun penjara serta denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan.
Selain Marwan, MA juga menjatuhkan hukuman kepada tiga anak buah Marwan yang sebelumnya juga divonis bebas oleh Pengadilan Negeri Pangkalpinang, yakni Dicky Markam, Kabid Tata Kelola dan Pemanfaatan Kawasan DLHK Babel, Bambang Wijaya, Kasi Pengelolaan Hutan DLHK Babel, dan Ari Setioko, pengusaha PT Narina Keisha Imani (NKI).
Sementara satu terdakwa lainnya, Ricky Nawawi, staf DLHK Babel, masih menunggu terbitnya putusan MA.
Pos Belitung Hari Ini
Pengadilan Negeri Pangkalpinang
Marwan
Dinas Kehutanan Lingkungan dan Kehutanan
tindak pidana korupsi
Presiden Prabowo Subianto
Mahkamah Agung
| Guru PPPK Bangka Barat Terpaksa Berutang, Gaji di Bulan Oktober Masih Tertahan, Belum Dibayar |
|
|---|
| Pemprov Bangka Belitung Bantah Menkeu Purbaya Soal Dana Rp2,10 Triliun Mengendap di Bank |
|
|---|
| Prabowo Saksikan Penyerahan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Korupsi CPO, Bisa Buat Renovasi 8.000 Sekolah |
|
|---|
| Prof Udin Resmi Dilantik Jadi Wali Kota Pangkalpinang, Sang Putri Tak Kuasa Menahan Tangis Haru |
|
|---|
| Prof Udin Cuci Mobil Kesayangan Sebelum Dilantik Jadi Wali Kota Pangkalpinang Hari Ini |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.