Sekolah Rakyat di Lahan Eks Koba Tin Akan Dibangun di Bangka Tengah Tahun 2026

Rencana pembangunan sekolah rakyat (SR) di Kabupaten Bangka Tengah diharapkan bisa terealisasi tahun 2026.

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: Alza
Bangka Pos/Arya Bima Mahendra
LAHAN EKS KOBA TIN - Potret bangunan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berdiri di lahan eks Koba Tin di Jalan Jenderal Sudirman, Koba, Bangka Tengah. Pemerintah berencana akan membangun Sekolah Rakyat di lahan eks Koba Tin Bangka Tengah. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Rencana pembangunan sekolah rakyat (SR) di Kabupaten Bangka Tengah diharapkan bisa terealisasi tahun 2026.

Hal tersebut diharapkan oleh Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, setelah Dirjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR melakukan cek lokasi di lahan bekas PT Koba Tin.

"Pembangunan kita harapkan tahun 2026 sudah bisa berjalan, minimal tahun 2026, tapi tergantung Kementerian PUPR yang sudah cek lokasi," katanya, Minggu (1/6/2025).

Dirjen Prasarana Strategis, Maulidya Indah Junica telah melihat dan memastikan langsung lokasi persiapan pembangunan SR di Kecamatan Koba.

Algafry Rahman mengatakan, Tim Dirjen Prasarana Strategis memberikan beberapa saran setelah melihat langsung lokasi yang luas lahannya mencapai 10 hektare tersebut.

Di antaranya, jalan menuju ke lokasi dinilai harus diperlebar terlebih dahulu guna mempermudah akses menuju sekolah rakyat nantinya.

Lalu, area pembangunan sekolah rakyat harus dimundurkan sedikit karena setelah ditinjau ternyata ada rawa-rawa atau muara di sekitar lahan tersebut.

"Kalau sepakat nanti akan dikurangi dari 10 jadi 9 hektare untuk pelebaran jalan dan mundur sedikit karena ada rawa-rawa di sana," katanya.

Lahan bekas PT Koba Tin itu disebut Algafry Rahman sudah mendapatkan restu sebagai lokasi sekolah rakyat berdasarkan surat Kementerian PUPR.

Menurut perkiraan Algafry, Dirjen Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Maulidya Indah Junica menilai lokasi tersebut sudah layak dan memadai dibangun sekolah rakyat.

Sekolah rakyat yang akan dibangun di Bangka Tengah tersebut akan diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu yang masuk di dalam data statistik nasional.

Anak-anak akan bersekolah dengan sistem asrama yang dilengkapi fasilitas menginap seperti tempat tidur serta makan dan minum yang juga sudah disediakan.

"Manfaatnya berusaha menghindari anak putus sekolah bagi yang tidak mampu.

Anak-anak Bangka Belitung bisa bersekolah, tapi anak Bangka Tengah prioritas," katanya.

(posbelitung.com/Sepri Sumartono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved