Pos Belitung Hari Ini
LIPSUS - Babel Belum Mampu Ekspor Udang Vaname, Rp9 Triliun Tak Terserap Jadi APBD
Berdasarkan data DKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penjualan udang vaname menempati posisi teratas jika diurutkan berdasarkan nilai rupiahnya.
Baru 40 kolam
Terpisah, Dwi Handoyo S.PI, Manajer Operasional PT Semeru Teknik menyebut saat ini pihaknya baru mengoperasikan 40 dari 60 kolam di lokasi tambak yang ada di Kabupaten Bangka Selatan.
Dari kegiatan budidaya udang vaname, perusahaan biasanya bisa melakukan panen sebanyak dua kali dalam satu tahun.
“Biasanya setahun bisa dua kali panen. Setelah panen, kolam harus dikeringkan, dibersihkan, diolah airnya, baru tebar benih lagi. Proses persiapan ini memakan waktu sekitar satu bulan,” kata Dwi saat ditemui di kantornya, Kamis (14/8/2025).
Dwi menyebut bibit udang PT Semeru Teknik berasal dari dua lokasi, Bali dan Lampung. Sedangkan hasil panen merekajual ke PT Global Marine.
Menurut Dwi, udang yang dipanen akan disortir berdasarkan ukuran, seperti Size 30 (30 ekor per kilogram) hingga Size 40 semua sortir sampai pengemasan dilakukan oleh PT Global Marine.
Udang yang tidak masuk spesifikasi ekspor dijual ke pasar lokal Babel.
“Udang yang sesuai spesifikasi kami jual ke mitra di Pangkal Balam. Dari sana mereka kirim ke Jakarta, baru dipasarkan atau diekspor. Kami hanya sebatas membudidayakan dan menjual ke mereka. Untuk harga terakhir, bulan lalu kisaran Rp70–80 ribu per kilo,” kata Dwi.
“Kalau dihitung dengan harga rata-rata Rp70 ribu per kilogram, nilainya sekitar Rp210 miliar,” jelasnya.
Langsung dari Pangkalbalam Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah menggelar kegiatan Akselerasi Ekspor sebagai langkah konkret mendorong peningkatan daya saing produk unggulan daerah di pasar global.
Hal itu ditandai pelepasan ekspor komoditas lada dan ikan segar dari Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang pada Jumat (8/8/2025) lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M. Panggabean, Gubernur Babel Hidayat Arsani, Kepala Badan Karantina Babel Hasim, unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), dan undangan lainnya.
Adapun lada yang diekspor sebanyak 51 ton senilai Rp8,1 miliar dengan negara tujuan Malaysia, Vietnam, dan Taiwan. Sementara itu, ikan segar yang diekspor mencapai 89,5 ton senilai Rp3,2 miliar dengan negara tujuan Malaysia dan Australia.
“Esensinya kedatangan hari ini adalah produk-produk ekspor sertifikatnya itu berasal dari daerah yang tercatat secara nasional dari daerah asal, kemudian negara mitra itu tahu visibility-nya ikan yang dikonsumsi itu dari Provinsi Bangka Belitung, dan data itu diminta oleh negara-negara mitra kita,” kata Sahat kepada awak media usai pelepasan ekspor lada dan ikan segar.
Ia juga menyebutkan, seluruh proses ekspor kini telah terintegrasi secara digital antara Karantina, Bea Cukai, KSOP, dan pemerintah daerah.
Hal ini menjadikan pengiriman barang lebih efisien dan terpercaya.
Liputan Khusus
eksklusif
multiangle
udang vaname
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Dedy Arief Hendriyanto
Bangka Selatan
Megawati Tunjuk Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP Lagi, Semua Tersenyum |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Pemred Media Online, Hasan dan Martin Kecanduan Judol |
![]() |
---|
Gubernur Gaet Investasi Kelapa Rp1,6 Triliun di Babel, Petani akan Kantongi Rp13,5 Juta per Hektare |
![]() |
---|
Hasan Gagal Kelabui Polisi, Tinggalkan Jejak di Lampung Lalu Balik Arah ke Palembang |
![]() |
---|
Kisah Petani Beltim Sukses Budidaya Bawang Merah: Berawal Uji Coba, Kini Ridho Panen hingga 10 Ton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.