Video
Tragis! Zara Qairina Tewas Dibully, Guru Diduga Sebar Hoaks Demi Konten
Kasus kematian seorang siswi berusia 13 tahun bernama Zara Qairina Mahathir kembali mengguncang publik Malaysia.
Penulis: Ilham Pratama | Editor: Alza
POSBELITUNG.CO - Kasus kematian seorang siswi berusia 13 tahun bernama Zara Qairina Mahathir kembali mengguncang publik Malaysia.
Zara ditemukan dalam kondisi kritis di selokan asrama Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha, Papar, Sabah, pada 16 Juli 2025 lalu.
Setelah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Queen Elizabeth I, Kota Kinabalu, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Dokter memastikan Zara meninggal akibat cedera otak parah serta sejumlah patah tulang di tubuhnya.
Kabar ini langsung memicu gelombang simpati sekaligus amarah publik karena kematian Zara diduga kuat terkait kasus perundungan.
Namun di tengah duka keluarga, muncul peristiwa yang menambah luka.
Seorang guru bahasa Inggris bernama Siti Hajar Aflah Sharuddin (39) justru menyebarkan kabar bohong mengenai penyebab kematian Zara.
Ia mengklaim Zara tewas setelah “dimasukkan ke mesin cuci”, sebuah cerita yang ternyata tidak benar dan dibuat hanya demi konten TikTok.
Siti kemudian ditangkap dan didakwa di pengadilan atas tuduhan menyebarkan berita palsu yang menimbulkan keresahan publik.
Di hadapan hakim, ia menyatakan tidak bersalah, namun jaksa menjeratnya dengan Pasal 505(b) KUHP yang mengatur larangan menyebarkan rumor berbahaya.
Jika terbukti, ia terancam hukuman penjara hingga dua tahun, denda, atau keduanya.
Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail, menegaskan tindakan sang guru sangat tidak bertanggung jawab.
Ia mengungkapkan Siti sendiri mengakui bahwa kabar bohong itu dibuat hanya untuk mencari perhatian warganet di media sosial.
Di sisi lain, penyelidikan mendalam terkait kematian Zara masih berlangsung.
Fokus penyelidikan terbagi dalam tiga aspek penting, yakni bullying, pengabaian, dan dugaan pelecehan seksual.
Menteri Saifuddin menuturkan kepolisian telah memeriksa 195 saksi dan seluruh dokumen penyidikan sudah diserahkan kepada Kamar Jaksa Agung.
Ia menekankan bahwa kasus ini membuktikan sekolah harus benar-benar menjadi tempat aman bagi anak-anak, bukan sebaliknya.
Fakta mengejutkan juga terungkap setelah sebuah rekaman audio berdurasi 44 detik viral di dunia maya.
Dalam rekaman itu, Zara terdengar menangis sambil bercerita kepada ibunya soal seorang kakak kelas yang disebut “Kak M” yang masih menyimpan dendam padanya.
Rekaman tersebut memperkuat dugaan bahwa Zara menjadi korban perundungan yang sistematis di sekolah.
Atas dasar bukti tersebut, lima siswi remaja resmi didakwa di Pengadilan Remaja Kota Kinabalu pada 20 Agustus 2025.
Kelima siswi yang masih di bawah umur itu dijerat dengan pasal terkait komunikasi yang mengancam, kasar, dan menghina.
Jaksa Agung Malaysia, Tan Sri Mohd Dusuki Mokhtar, memastikan proses hukum tetap berjalan tanpa mengganggu jalannya penyelidikan tambahan.
Kasus ini awalnya diklasifikasikan sebagai kematian mendadak karena terjatuh, namun bukti-bukti terbaru mengubah arah investigasi.
Kini, publik menuntut keadilan penuh untuk Zara sekaligus meminta pemerintah memperketat pengawasan kasus bullying di sekolah.
Tragedi Zara Qairina menjadi cermin pahit bagaimana perundungan, pengabaian institusi, serta penyebaran hoaks dapat memperburuk luka keluarga korban.
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Tragis! Zara Qairina Tewas Akibat Dibully, Guru Malah Sebar Hoaks demi Konten
Diduga Ada Oknum Aparat Terlibat, Terkait Kasus Pembunuhan dan Penculikan KCP BRI di Jakarta |
![]() |
---|
VIDEO: Dedi Mulyadi Tegur Bupati Sukabumi, WA Tak Dibalas soal Jembatan |
![]() |
---|
VIDEO: Hotman Paris Sindir Lisa Mariana soal Permintaan Tes DNA Ulang ke RK |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Tegas! Knalpot Brong Dilarang Total di Jawa Barat |
![]() |
---|
Kronologi Warga Geruduk Rumah Terduga Penculik Anak di Kedongdong Cirebon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.