Hampir setengah dari departemen dengan sekitar 20 orang membuat reservasi pada hari yang sama.
"Saya pikir saya akan terkena suatu hari nanti. Namun, saya masih muda dan lajang. Orang dengan penyakit yang mendasari dan orang tua harus mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu, dan jika ada kelebihan, saya akan menyuntiknya," pengakuannya lagi.
Salah satu rekan berkata "Saya takut reaksi samping" dan mencoba untuk melupakan inokulasi.
Namun, yang datang ke sana adalah direktur tersebut di atas dan dua wakil direktur.
Selain itu, eksekutif kelas eksekutif juga ditambahkan.
"Kapan direktur akan memberikan vaksin?"
Baca juga: Apa Itu Virus Marburg? Lebih Berbahaya dari Covid-19, Ini Gejala dan Cara Penanganannya
Di akhir percakapan, dia berkata, "Yah, karena Anda bebas," tetapi saya merasakan "tekanan."
Para eksekutif juga mengangguk di belakang saya dan memperhatikan situasi.
Suasana canggung seolah-olah saya melakukan sesuatu yang salah."
Sakata sendiri tidak percaya dengan hoaks seperti kalau divaksin, dia akan mati lima tahun kemudian, atau bahwa Corona hanya masuk angin.
"Namun, ketika saya dipaksa untuk menyuntik sejauh ini, saya membocorkan bahwa "Saya menjadi amanojaku dan saya tidak ingin menyuntiknya entah mengapa."
Kelakuan Presiden Tama Home juga di luar kebiasaan yang ada. Bunshun Online menuliskan sang Presiden Shinya Tamaki (42) merekomendasikan karyawannya pergi ke toko seks.
Baca juga: Sosok Jendral Muda Afganistan, Lewat Medsos Raih Simpati Warga, Ahli Perang Bikin Taliban Keok
"Menurut wawancara dengan Shukan Bunshun, direktur Tama Home, produsen perumahan besar yang terdaftar di Bagian Pertama Bursa Efek Tokyo, merekomendasikan karyawan untuk menggunakan toko seks dan meminta mereka melaporkan isinya setelah menggunakannya. Menurut LINE dan kesaksian yang diperoleh "Weekly Bunshun", diduga Presiden Shinya Tamaki juga terlibat dalam merekomendasikan penggunaan toko seks," tulis Bunshun Online 4 Agustus 2021.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bikin Heboh Perusahaan Perumahan Besar Jepang: Kalau Divaksin Anda Meninggal 5 Tahun Kemudian,