Perang Rusia dan Ukraina

Joe Biden Beri Sistem Roket ke Ukraina, Rusia dan AS Memanas, Kremlin: AS Menuangkan Bensin ke Api

Editor: Hendra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sistem peluncur roket terbaru buatan AS bernama M142 HIMARS diberikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke Rusia untuk membantu persenjataan militer Ukraina melawan Rusia

Oleh karena itu, pihak Kremlin mencurigai bahwa Ukraina bisa saja menyerang Rusia menggunakan roket itu.

Bahkan, Peskov menuturkan, Kremlin juga tidak mempercayai tindakan AS yang mencoba beritikad baik.

"Kami tidak memberikan kepercayaan kepada pihak Ukraina," kata Peskov.

"Rusia juga tidak percaya bahwa AS bertindak dengan itikad baik."

"AS menuangkan bensin ke api dengan sengaja dan dengan antusias. Dan pasokan senjata Amerika mendorong kepemimpinan Ukraina untuk tidak melanjutkan pembicaraan damai," tambahnya.

Peskov berjanji bahwa militer Rusia akan mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan potensi ancaman yang ditimbulkan ke Rusia oleh roket AS yang dimiliki Ukraina.

Baca juga: Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak, Kalau Perang Ternyata Amerika Bukan Tandingan Rusia

Janji Biden Kirim Roket ke Ukraina

Sebelumnya diberitakan Tribunnews, Amerika Serikat akan menyediakan sistem roket canggih ke Ukraina untuk digunakan dalam pertahanan melawan pasukan Rusia.

Namun, sistem itu bukan dimaksudkan untuk melakukan serangan di dalam Rusia, ujar seorang pejabat Gedung Putih pada hari Rabu (1/5/2022) seperti dilansir Reuters.

Presiden A.S. Joe Biden telah setuju untuk memberi Ukraina sistem roket yang dapat menyerang dengan tepat sasaran jarak jauh Rusia.

Bantuan itu merupakan bagian dari paket senjata senilai $700 juta yang yang disiapkan AS.

Jonathan Finer, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan Ukraina telah meminta sistem roket itu.

Washington pun yakin sistem itu akan memenuhi kebutuhan mereka.

Baca juga: Beri Ukraina Senjata Tercanggih Joe Biden Dikritik Media AS, Percuma Tetap Kalah dengan Rudal Rusia

"Kami telah meminta jaminan Ukraina bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem ini untuk menyerang di dalam Rusia," kata Finer dalam sebuah wawancara dengan CNN.

"Ini adalah konflik defensif yang dilakukan Ukraina."

Halaman
123

Berita Terkini