Gempa Turki dan Suriah, Lebih dari 1.200 Orang Tewas, Uni Eropa Kerahkan 10 Tim SAR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota tim penyelamat berjalan dengan peralatannya menuju bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo yang dikuasai pemerintah Suriah pada 6 Februari 2023. - Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang terasa hingga pulau Siprus dan Mesir.

POSBELITUNG.CO -- Gempa Turkiye dan Suriah membawa jumlah korban jiwa yang terus bertambah.

Lebih dari 1.200 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa di Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Korban tewas di seluruh Suriah telah meningkat menjadi setidaknya 560 orang.

Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan sedikitnya 339 orang tewas dan 1.089 terluka.

Kelompok penyelamat Helm Putih mengatakan sedikitnya 221 tewas dan 419 terluka.

Dalam pemberitahuan terbarunya, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan, mengatakan setidaknya 912 orang tewas dan dan 5.385 terluka di Turkiye akibat gempa bermagnitudo 7,8 yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi.

Sementara itu, sedikitnya 326 orang ditemukan meninggal dunia di wilayah-wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah.

Baca juga: Gempa Turki M 7,8 SR, Masjid Tua Berumur 365 Tahun Hingga Pusat Penyimpanan Senjata Roboh

Baca juga: Kabar Baik! Baznas Belitung Mau Bantu Warga yang Terlilit Utang, Begini Syaratnya

Baca juga: Roni, Si Buaya Dermaga Lenggang Gantung Belitung Timur yang Lahap 20 Kilo Pari, Munculnya Sore Hari

Dengan ini, korban tewas dari gempa paling kuat di kawasan itu dalam hampir satu abad menjadi lebih dari 1.200 orang.

Sebagaimana dikutip dari AFP, Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, mengatakan kepada radio pro-pemerintah, bahwa gempa kali ini adalah gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Pusat Gempa Nasional.

Dalam rekaman video dari AFP TV yang diambil pada 6 Februari 2023, tim penyelamat mencari korban gempa bermagnitudo 7,8 yang melanda Diyarbakir, Turkiye tenggara, meratakan bangunan di beberapa kota dan menyebabkan kerusakan di negara tetangga Suriah. (AFP/MAHMUT BOZARSLAN)

Jumlah korban gempa Turkiye masih bisa bertambah

Jumlah korban gempa Turkiye dan Suriah dimungkinkan dapat bertambah karena petugas masih berupaya mengevakuasi penduduk yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan.

"Tujuh anggota keluarga saya berada di bawah puing-puing," kata Muhittin Orakci, seorang korban selamat di Kota Diyarbakir, Turkiye kepada AFP.

"Kakak saya dan ketiga anaknya ada di sana. Juga suaminya, ayah mertuanya, dan ibu mertuanya," ucap dia sedih.
Upaya penyelamatan korban gempa Turkiye dilaporkan terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju.

Para pejabat mengatakan gempa membuat tiga bandara utama di daerah itu tidak dapat beroperasi, sehingga mempersulit pengiriman bantuan vital.

Gempa Turkiye kali ini terjadi pada Senin pukul 04.17 waktu setempat (01.17 GMT). Pusat gempa berada di kedalaman sekitar 17,9 kilometer di dekat Kota Gaziantep, Turkiue yang merupakan rumah bagi sekitar 2 juta orang, kata Survei Geologi AS.

Pusat layanan darurat AFAD Turkiye menempatkan kekuatan gempa pada magnitudo 7,7, memperbarui perkiraan awal magnitudo 7,4.

Orang-orang mencari korban selamat melalui puing-puing di Diyarbakir, pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. Lebih dari 1.000 orang tewas akibat gempa Turki dan Suriah, Uni Eropa kerahkan 10 tim SAR dari berbagai negara anggotanya. (AFP/ILYAS AKENGIN)

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan telah mendesak terciptanya persatuan nasional dalam menghadapi bencana gempa Turkiye kali ini.

Baca juga: 2 Minggu Migor Minyakita Hilang di Pasar Tradisional Pangkalpinang, Harga Murah Jadi Incaran Pembeli

Baca juga: Prediksi Harga & Spesifikasi Hp Oppo Reno8 T yang Rilis di Indonesia, Tekonologi Kamera Super Besar

Baca juga: Disebut Mirip Nia Ramadhani, Sheila Marcia Spill Tanggal Lahirnya : Maaf Aku Lahir Duluan

Gempa di Turki

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Turki selatan dan Suriah Utara pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 4.17 waktu setempat.

Pusat gempa itu berada 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, di provinsi Gaziantep Turki, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil), kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Warga di provinsi Irak Dohuk dan Mosul dan ibu kota Kurdi Erbil melaporkan merasakan getaran ringan.

Media pemerintah Suriah juga melaporkan gempa terpisah melanda ibu kota Damaskus.

Evakuasi Korban

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu mengatakan tim pencarian dan penyelamatan telah dikirim ke selatan negara itu.

Badan Bencana Nasional Turki (AFAD) mengatakan telah meminta bantuan internasional melalui Pusat Koordinasi Tanggap Darurat (ERCC), program kemanusiaan Uni Eropa, dikutip dari CNN Internasional.

Baca juga: Status Tersangka Mahasiswa UI dalam Kasus Kecelakaan Maut Akhirnya Dicabut, Begini Jelasnya

Baca juga: Ibu Muda di Jambi Cabuli 11 Bocah, Modusnya Buka Rental Playstation, Korbannya Dicekoki Film Dewasa

Baca juga: Toko ini Masih Pajang Produk-produk Zaman Dulu, Bikin Nostalgia dengan Masa Lalu, Videonya Viral

Hampir 1.000 sukarelawan SAR telah dikerahkan dari kota terbesar Turki, Istanbul, bersama dengan anjing, truk, dan bantuan, menurut gubernurnya, Ali Yerlikaya.

Gempa dahsyat dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki bagian selatan, telah menghancurkan bangunan – bangunan kuno bersejarah termasuk masjid tua Yeni Cami yang berumur lebih dari 3,5 abad. (HO)

Uni Eropa mengatakan sepuluh tim SAR telah dikerahkan untuk membantu operasi darurat di Turki.

"Sepuluh tim Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan telah dengan cepat dimobilisasi dari Bulgaria, Kroasia, Ceko, Prancis, Yunani, Belanda, Polandia, Rumania untuk mendukung penanggap pertama di lapangan," kata komisioner Uni Eropa Josep Borrell dan Janez Lenarcic dalam sebuah pernyataan.

Italia, Hongaria, dan Rusia juga menawarkan tim penyelamat mereka.

Di Suriah barat laut, Pertahanan Sipil Suriah mengatakan seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan, dikutip dari CNBC.

Di kota kecil Azmarin di Suriah, dekat perbatasan Turki, jenazah beberapa anak yang tewas, terbungkus selimut, dibawa ke rumah sakit.

Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia, dengan daratan yang membentang di atas garis patahan Anatolia di utara negara itu yang menyebabkan gempa besar dan merusak.

(*/)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan Tribunnews.com

Berita Terkini