Pada konferensi High Level Task Force ASEAN, para pejabat dari 11 negara peserta akan hadir di Belitung.
Annyta memperkirakan ada 200 orang yang akan hadir, baik dari perwakilan negara, pendamping, maupun kementerian/lembaga bahkan pejabat di tingkat provinsi yang menjadi penyelenggara pertemuan tersebut.
Tidak hanya konferensi, delegasi dari negara-negara Asia Tenggara itu akan dibawa melihat suasana kemaritiman.
Termasuk hoping island melihat pulau-pulau kecil, menyaksikan pesona laut Belitung yang lestari tanpa aktivitas perusakan seperti tambang laut.
"Upaya menjaga kelestarian laut ini sesuai dengan konsep blue economy," ujarnya.
Disamping itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Badan Geologi Kementerian ESDM, akan menjadikan Belitung sebagai venue acara Geo Golf yang dihadiri para pegolf.
Ada empat Geopark berlangsung event ini seperti Geopark Ciletuh, Gunung Sewu, Batur, dan Geopark Belitong.
"Jumlah peserta sekitar 200 orang, peserta golf 184 ditambah peserta cadangan. Ini berlangsung Mei-Agustus, nanti mereka akan di Belitung dalam 3-4 hari, sambil jalan-jalan," tambahnya.
Sementara itu, pada acara Youth Camp diselenggarakan oleh UNESCO Global Geopark yang akan mengajak Rinjani Geopark.
Dalam rangkaian acaranya, mereka akan mengajak para pemuda ke Belitung untuk berbicara soal pulau dan maritim.
"Nanti mereka akan kemping di Pulau Kepayang," tuturnya.
Kesuksesan Momentum G20 Harus Dijaga
Diberitakan Posbelitung.co sebelumnya, Belitung menjadi tuan rumah Development Ministerial Meeting (DMM) G20 pada 7-9 September 2022 lalu.
Sekitar belasan negara dan organisasi internasional yang hadir. Di antaranya Australia, India, Italia, Jepang, Mexico, Saudi Arabia, Korea Selatan, Turkiye, United Kingdom, United States, EU, Singapore, Asean-Cambodia, African Union- Senegal, EIB, IFAD, ILO, IsBD.
Dosen STIE Pertiba Pangkalpinang, Suhardi, menilai G20 tentu memberikan dampak cukup besar bagi Indonesia, termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.