Hal ini tentu saja menyulitkan untuk menghubungi pasangan atau keluarga yang ada di Tanah Air.
"Selama masa potongan, nggak dikasih HP. Jadi mungkin seminggu sekali disuruh ngabarin ke rumah,"
"Jadi seorang suami harus menyadari dengan hal itu," tegasnya.
Terakhir, TKI bernama Sakira menyampaikan bahwa sebelum berangkat menjadi TKI, selain harus bisa bahasa juga harus menyiapkan mental dengan baik.
Bekerja ke luar negeri menjadi seorang PRT bukan suatu hal yang mudah.
Terlebih jauh dari keluarga dan tidak memiliki siapa-siapa.
Harus kuat mental dan tahu tujuan utama bekerja ke luar negeri.
"Harus kuat mental, karena kebanyakan TKW yang non eks itu merasa tertekan batinnya, merasa tertekan pikirannya,"
"Nah, yang sudah-sudah kalau sudah merasakan seperti itu, akhirnya kepengen pulang, kalau udah pulang kasihan keluarganya karena harus menanggung ganti rugi ke PT," urai Sakira.
"Jadi sebelum berangkat, pesen saya harus benar-benar siapkan mental baja ya," tutupnya.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)