POSBELITUNG.CO -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menyatakan dukungannya kepada bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.
Gerakan dukungan tersebut bernama Prabu yang mempunyai arti Prabowo-Budiman Bersatu, dinisiasi langsung oleh Budiman sendiri.
Seperti diketahui, PDIP sudah mengusung bacapres Ganjar Pranowo untuk maju di Pemilihan Presiden (2024) mendatang.
Namun, kader PDIP, yakni Budiman kini malah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo.
Mengenai hal tersebut, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan, hingga kini Budiman masih anggota atau kader PDIP.
"Dia masih kader. Ya, masih kader. Dan kemarin juga ditanya, masih tetap merah. Kan gitu. Masih PDI Perjuangan, ya kita liat aja nanti," kata Djarot kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Kemudian, mengenai ada atau tidaknya potensi Budiman dipanggil oleh PDIP terkait sikapnya itu, Djarot tak mau berbicara banyak.
Baca juga: Biodata Hotman Paris yang sebut Nasionalisme Prabowo Tak Perlu Diragukan
Baca juga: Biodata Adiba Khanza, Anak Umi Pipik dan Ustaz Uje yang Segera Menikah dengan Egy Desember 2023
Baca juga: Terbaru Agustus 2023, Spesifikasi dan Harga Terkini Oppo A58, Ponsel yang Punya Spek Gahar
Ia lebih memilih membiarkan sikap Budiman tersebut.
Terpisah, Budiman mengatakan, alasannya mengundang Prabowo ke Kota Semarang adalah untuk menunjukkan bahwa perpecahan itu sia-sia.
Dikatakan Budiman, perpecahan hanya skenario untuk membuat bangsa ini terus melihat ke masa lalu dan melupakan masa depan yang akan diisi oleh anak cucu.
Padahal ada masa depan yang akan diisi oleh anak cucu.
“Jika Indonesia jadi negara bebas dan adil banyak yang suka."
"Tapi kalau Indonesia jadi negara maju belum tentu banyak yang suka."
"Untuk itu tujuan kami ingin menjadikan negara maju dengan cara berdikari seperti yang saya tunjukan bersama Prabowo,” tambahnya.
Lantas seperti apa sosok Budiman Sudjatmiko yang dukung Prabowo?
Budiman Sudjatmiko dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.