Profil Tokoh

Biodata Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak Meninggal di Usia 63 Tahun karena Sakit

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPAI Arist Merdeka Sirait. POS BELITUNG/DEDY QURNIAWAN

Arist Merdeka Sirait menjadi Ketua Komnas PA pada tahun 2010, menggantikan Seto Mulyadi alias Kak Seto.

DIketahui, sejak kecil, Arist sudah melihat banyak teman-temannya yang tak bisa bersekolah karena tak memiliki biaya.

Baca juga: Oklin Fia Minta Maaf, Akui Menyesal Buat Konten Jilat Es Krim: Ini Teguran Allah, Sosok Pria Terkuak

Baca juga: Cara Mudah Membuat HP Oppo Reno10 Series 5G Jadi Remote TV dan AC, Tak Perlu Aplikasi Pihak Ketiga

Baca juga: Sambo Cs Resmi Dijebloskan ke Lapas Salemba, Putri Candrawathi Dieksekusi ke Lapas Pondok Bambu

Hal tersebut kemudian membuat ayah Arist berniat untuk membangun sekolah di area perkebunan.

Ayah Arist yang bekerja sebagai tukang jahit menjadi koordinator guru untuk pendidikan murah di sekolah itu.

Mulai dari situlah Arist memiliki perhatian khusus terhadap anak-anak.

Adapun nama tengah Arist, Merdeka, diambil karena ia lahir pada momen perayaan ulang tahun kemerdakaan RI, yakni 17 Agustus.

Arist Merdeka Sirait menganut agama Kristen Protestan.

Ia sudah mempunyai istri bernama Rostymaline Munthe.

Arist dan istri juga telah dikarunia tiga orang anak yang bernama Debora, Christine, dan Namalo.

Karier

Arist Merdeka Sirat mulanya adalah seorang aktivis buruh yang aktif di organisasi-organisasi buruh dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Setelah melihat peristiwa ada anak-anak yang harus bekerja dan diperlakukan tidak layak, Arist kemudian menekuni karier di bidang pendampingan bagi anak-anak.

Pada 1981, dia menjadi aktivis buruh anak.

Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Agustus 2023, Oppo A16 Turun Rp500 Ribuan dan A17 Turun Rp200 Ribu

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka

Baca juga: HP OPPO Terbaru di Awal Agustus 2023, Harga dan Spek RAM-nya

Pada 1987, Arist mendirikan Yayasan Komite Pendidikan Anak Kreatif (Kompak) Indonesia.

Kompak merupakan tempat buruh anak bisa mendapatkan bekal kepribadian melalui pendidikan toleransi, demokrasi dan baca tulis.

Halaman
1234

Berita Terkini