Suara keras dari sound system disebut-sebut sebagai faktor yang bisa memicu kondisi tersebut, terutama jika korban memiliki riwayat penyakit jantung.
Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan memilih langsung membawa jenazah untuk dimakamkan.
Kejadian ini membuat banyak warga terkejut, karena korban dikenal sehat dan aktif di lingkungan sekitar.
Peristiwa ini juga memicu kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaan sound system dengan volume berlebihan di acara publik.
Fenomena “sound horeg” yang populer di Jawa Timur memang kerap menimbulkan keluhan karena volume suaranya sangat tinggi.
Beberapa ahli kesehatan menyatakan suara terlalu keras bisa berdampak pada tekanan darah dan kesehatan jantung.
Apalagi jika diperdengarkan dalam durasi lama dan tanpa perlindungan telinga.
Kasus ini menjadi pengingat hiburan yang berlebihan bisa berisiko bagi kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi tertentu.
Pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kelanjutan kasus ini.
Namun, warga berharap ada pengawasan lebih ketat terhadap penggunaan sound system di tempat umum.
Warga Desa Selok Awar-awar turut berduka atas kepergian Anik yang dikenal ramah dan baik hati.
Pemakaman dilaksanakan sehari setelah kejadian, dengan suasana penuh isak tangis dari keluarga dan tetangga.
Kematian Anik menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan.
Banyak warganet yang menyampaikan belasungkawa melalui unggahan terakhir Anik di Facebook.
Momen karnaval yang seharusnya menjadi hiburan warga justru berubah menjadi tragedi.