POSBELITUNG.CO - Film animasi anak berjudul Merah Putih: One For All yang mengangkat tema nasionalisme dijadwalkan tayang di bioskop pada 17 Agustus, bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Namun, usai trailernya dirilis di YouTube, film ini menuai kritik dari netizen.
Banyak warganet menilai kualitas animasinya kaku, sementara penceritaan dan grafisnya dianggap di bawah standar animasi modern.
Sebagian netizen bahkan membandingkan kualitasnya dengan film animasi Jumbo yang berhasil meraih lebih dari 10 juta penonton di bioskop.
Jumbo kini tercatat sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Film produksi Visinema Studios itu dipuji karena kualitas visual dan animasinya yang dianggap setara dengan produksi internasional.
Sebelumnya, animasi lokal sering dianggap tertinggal jauh dibandingkan karya Disney atau studio animasi besar lainnya.
Namun, Jumbo berhasil mematahkan anggapan tersebut dengan kualitas yang memuaskan penonton.
Dari segi penceritaan, Jumbo dinilai sangat baik dan menyampaikan pesan moral yang kuat tentang persahabatan, keberanian, serta rasa percaya diri.
Keberhasilan ini tidak lepas dari proses produksi yang panjang dan persiapan matang.
Sutradara Jumbo, Ryan Adriandhy, mengungkapkan bahwa proses pembuatannya memakan waktu lima tahun.
Produksi dimulai sejak 2020 dan melibatkan ratusan kreator hingga akhirnya tayang pada 31 Maret 2025.
Film tersebut juga dibintangi sejumlah aktor terkenal seperti Cinta Laura, Angga Yunanda, Bunga Citra Lestari, dan Ariel NOAH.
Beberapa pelaku industri film memperkirakan biaya produksi Jumbo mencapai Rp 40-70 miliar, meskipun pihak studio belum mengumumkan angka resmi.
Sebaliknya, Merah Putih: One For All diketahui memiliki anggaran Rp 6,7 miliar.