Informasi itu diungkapkan oleh produser Toto Soegriwo melalui akun media sosialnya.

Proses produksi film tersebut bahkan disebut tidak sampai dua bulan.

Dari segi waktu pengerjaan dan biaya, jelas terlihat perbedaan besar dibandingkan Jumbo.

Menanggapi kritik, Toto Soegriwo mengaku tidak ambil pusing.

Ia justru bersyukur karena viralnya film ini membuat publik penasaran untuk menontonnya di bioskop.

Menurutnya, komentar publik justru memberi keuntungan dengan membuat film ini semakin dikenal.

Sementara itu, pendiri Visinema Pictures, Angga Dwimas Sasongko, memilih tidak terlibat dalam perdebatan soal perbandingan kedua film.

Ia memberikan dukungan kepada para animator Indonesia agar terus berkarya.

Angga menegaskan bahwa animasi Indonesia akan terus berkembang jika dikerjakan dengan hati dan keyakinan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netizen Sibuk Bandingkan Animasi 'Merah Putih One for All' dan 'Jumbo', Angga Sasongko Bersuara