POSBELITUNG.CO - Rencana aksi demo susulan di Pati, Jawa Tengah batal dilakukan.
Rencananya massa aksi akan turun ke jalan, menuntut Bupati Pati Sudewo lengser digelar pada 25 Agustus 2025.
Namun, sosok di balik rencana aksi tersebut, Ahmad Husein mengaku sudah berdamai dengan Sudewo.
Menurutnya, tuntutan terhadap Sudewo sudah dikabulkan yakni pembatalan PBB 250 persen.
Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) itu menilai aksi susulan diwarnai kepentingan politik.
Ahmad Husein sempat viral beberapa saat adu mulut dengan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pati, Riyoso.
Waktu itu, donasi yang digunakan untuk kebutuhan aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025, diambil paksa petugas Satpol PP.
Aksi demonstrasi yang dilakukan buntut kebijakan kontroversial Sudewo yang menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Saat demonstrasi di depan Kantor Bupati Pati, Ahmad Husein juga menjadi orang yang menuntut dengan keras agar Sudewo lengser dari jabatannya.
Buntut klaim adanya perdamaian tersebut, Ahmad Husein menyebut aksi lanjutan yang rencananya akan digelar pada 25 Agustus 2025, batal dilaksanakan.
Dia menyebut perdamaian antara dirinya dan Sudewo terjadi setelah mereka melakukan panggilan video atau video call pada Selasa (19/8/2025).
Pernyataan perdamaian ini hanya berselang sehari setelah Ahmad Husein sempat menyebut akan menggelar aksi lanjutan.
Dia mengaku sudah melepaskan diri dan tidak ingin ikut campur terkait pengawasan hak angket yang dilakukan panitia khusus (pansus) dari DPRD Pati soal usulan pemakzulan Sudewo.
"Sudah batal (demonstrasi 25 Agustus 2025). Saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi dan masyarakat sudah saya kasih tahu, (demonstrasi) 25 (Agustus 2025) batal," ujarnya, Selasa, dikutip dari Tribun Jateng.
Dia menuduh aksi yang dilakukan warga Pati sudah ditunggangi untuk kepentingan politik.