Dugaan Bullying di Belitung Timur

Orang Tua Korban Korban Bullying di Belitung Timur Terpukul Lihat Video Anaknya Dibully

Kejadian bermula ketika sang anak dibawa oleh temannya. Mulyati mengira anaknya hanya ingin main bersama temannya.

Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
TribunJogja.com
ILUSTRASI BULLYING - Ilustrasi bullying. Orang tua siswi korban dugaan bullying di Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, begitu terpukul melihat anaknya kini terbaring lemah di tempat tidur.  

“Barusan kami ke SMP si korban dan pelaku sekolah, kami bertemu dengan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKSP) untuk mediasi tahapan penyelesainnya,” ucap Dedy kepada Posbelitung.co, Senin (1/9/2025).

Setelah dari SMP tempat sekolah korban dan pelaku, Dedy mengungkapkan pihaknya lanjut menuju dua SMP lain di Manggar.

“Pelaku dan korban dari sekolah yang sama. Namun pelaku dibantu teman-teman lainnya yang bersekolah di dua SMP berbeda Manggar, jadi kami lanjut menuju kedua sekolah tersebut,” jelas Dedy.

Hingga kini Dedy menekankan bahwa tahap penyelesaian masih berproses di masing-masing sekolah.

Lebih lanjut, Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur berkomitmen untuk mengambil langkah tegas sesuai prosedur.

“Kami akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan prosedur,” tegasnya.

Berkaca dari peristiwa ini, Dedy mengimbau kepada seluruh pelajar, guru dan orang tua di Belitung Timur tak segan untuk melaporkan dan menghindari tindakan bullying agar tercipta lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman.

Setop Unggah Video

Kasus bullying turut menyita perhatian dari Imelda Handayani yang merupakan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Bangka Belitung.

Imelda mengungkapkan keprihatinannya atas video perundungan yang telah tersebar itu.

“Saya benar-benar prihatin melihat videonya. Kita tidak boleh anggap sepele kasus ini. Kasihan korban, bukan hanya fisiknya tapi juga psikisnya,” kata Imelda kepada Posbelitung.co, Senin (1/9/2025).

Sejalan dengan itu, Imelda menegaskan supaya masyarakat berhenti menyebarluaskan video perundungan tersebut.

“Kami mengimbau masyarakat untuk berhenti menyebarluaskan video perundungan itu. Ingat ada hak anak yang harus dilindungi,” tegasnya.

Ia menjelaskan, jika korban tentu mengalami trauma atas bullying tersebut.

“Kalau videonya tersebar terus menerus, kasihan korban pasti semakin tertekan,” jelasnya.

(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved