Berita Bangka Belitung

Beras SPHP di Bangka Belitung Banyak Peminat, Ludes Terjual di Setiap Gerakan Pangan Murah

Stok beras SPHP selalu ludes terjual di setiap pelaksanaan Gerakan Pangan Murah di Bangka Belitung.

Editor: Kamri
Bangkapos.com/Sela Agustika
BERAS SPHP - Ilustrasi beras SPHP. Program SPHP merupakan salah satu instrumen strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. 

POSBELITUNG.CO – Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) banyak diminati masyarakat.

Respons masyarakat terhadap beras SPHP di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pun dinilai sangat positif. 

Stok beras SPHP selalu ludes terjual di setiap pelaksanaan Gerakan Pangan Murah

Kepala Bulog Cabang Bangka, Fahmi mengatakan hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap beras dengan harga terjangkau, tapi tetap berkualitas.

“SPHP menjadi alternatif yang sangat membantu masyarakat, khususnya di tengah lonjakan harga beras premium.

Kualitasnya baik, tapi harganya jauh lebih bersahabat,” jelas Fahmi, Sabtu (13/9/2025).

Program SPHP merupakan salah satu instrumen strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.

Terutama saat harga beras di pasaran mengalami tren kenaikan.

“Untuk menjaga keberlanjutan program SPHP, khususnya stok beras di gudang Bulog Bangka dalam kondisi aman,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov Bangka Belitung Terima Bantuan 10.000 Insulin Glargine

Beras SPHP kini telah kembali tersedia di ritel modern, seperti di AJ Mart Pangkalpinang.

Bahkan stok yang tersedia cukup melimpah dan harga sesuai ketentuan.

Sebanyak 37 outlet di wilayah Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjual beras SPHP.

Outlet-outlet ini meliputi kios pasar hingga ritel modern.

Perum Bulog Cabang Bangka kembali menyalurkan beras SPHP ke sejumlah ritel modern di wilayah Bangka. 

Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga beras di tengah fluktuasi pasar.

Fahmi mengatakan penyaluran beras SPHP selama ini telah menjangkau berbagai titik distribusi.

Mulai dari outlet pasar rakyat, koperasi desa maupun instansi, outlet BUMN, hingga Gerakan Pangan Murah (GPM).

“Untuk wilayah Bangka, saat ini ada sekitar 37 outlet yang menjual beras SPHP.

Ini mencakup kios pasar, koperasi, RPK, hingga ritel modern,” kata Fahmi.

Setiap outlet yang menjual beras SPHP wajib mematuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah. 

Di antaranya, harga jual maksimal harus mengikuti harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yakni Rp13.100 per kilogram.

Selain itu, ada pembatasan pembelian maksimal dua sak per konsumen.

“Jika ada outlet yang menjual di atas harga HET atau melanggar ketentuan, maka akan dikenakan sanksi berupa penghentian kemitraan,” jelasnya.

(Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved