Gas Elpiji 3 Kg Langka

Mak-mak di Belitung Kesulitan Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Rebus Pempek Pakai Magic Com

Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) bersubsidi atau gas melon sudah merambah pedagang kecil di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Jumat, 19 September 2025, memuat headline berjudul Rebus Pempek Pakai Magic Com. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (Kg) bersubsidi atau gas melon sudah merambah pedagang kecil di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Seperti dialami, Yanti (35) yang sehari-harinya berjualan kue.

Dirinya mengaku saat ini kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Ia pun terpaksa menggunakan penanak nasi atau magic com untuk merebus pempek agar bisa tetap berjualan.

“Ini tadi pempeknya sampai saya rebus pakai magic com,” ujar Yanti saat ditemui Posbelitung.co sedang antre gas elpiji 3 kg di pangkalan gas kawasan Jalan Diponegoro, Kecamatan Tanjungpandan, Kamis (18/9/2025) siang.

Yanti tidak sendiri, di tengah cuaca terik, puluhan warga lainnya yang sebagian besar ibu rumah tangga atau mak-mak, rela antre panjang demi bisa mendapatkan gas elpiji 3 kg, baik untuk keperluan memasak sehari-hari maupun berjualan kue.

Kepada Posbelitung.co, Yanti pun mengeluhkan pangkalan gas di dekat rumahnya yang kerap tidak menjual gas kepada warga sekitar. 

Keluhan ini juga sempat disampaikannya kepada Wakil Bupati Belitung, Syamsir, yang saat itu memantau langsung warga yang antre gas subsidi di Jalan Diponegoro.

Yanti membeberkan, pangkalan gas subsidi di Kelurahan Pangkallalang seringkali menutup rolling door meski tabung gas terlihat banyak berada di dalam.

Menurutnya, jika warga datang pada saat pasokan tiba, maka gas akan dijual. Namun di luar itu, pintu rolling door segera dikunci dan tidak ada penjualan.

“Kalau ada gas datang, rolling door langsung dikunci, enggak pernah dijual ke warga. Kalau misalnya kepergok pas gas datang, kita beli, dijual, tapi kalau misal gak kepergok, gak ada dijual sama sekali,” keluhnya.

Seharusnya kata Yanti, pangkalan mengutamakan warga sekitar. 

“Itu nanti gasnya ada mobil yang bawa, mungkin itu langganan dia, tapi untuk warga sekitar gak dijual,” ungkapnya.

Kelangkaan gas ini membuat Yanti harus mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Ia terpaksa membeli gas di warung dengan harga Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per tabung.

Keluhan serupa diungkapkan Rini (40) warga lainnya. Ia mengaku sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg subsidi karena kerap kehabisan stok di pangkalan terdekat.

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved