Aksi Demo di Kantor PT Timah

Insiden Perusakan Kantor PT Timah Tbk Meninggalkan Trauma: Hati Kami Juga Hancur

Panik masih dirasakannya meski sudah berada di rumah yang kebetulan berada di komplek perumahan perusahaan.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Rabu, 8 Oktober 2025, memuat headline berjudul Insiden Perusakan Kantor PT Timah Tbk Meninggalkan Trauma: Hati Kami Juga Hancur. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Jarum jam menunjukkan angka 11 saat perempuan ini mulai mendengar suara orasi dan musik dari luar bangunan kantornya. 

Meski terasa sedikit ramai, kondisi itu tak menganggu dia dan rekan-rekannya melakukan pekerjaan dan bahkan melangsungkan meeting atau rapat.

Namun seketika panik melanda saat perempuan asal Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, itu mendapat instruksi pimpinannya untuk meninggalkan kantor.

Dia tidak menyangka kabar aksi massa berubah mencekam.

“Kami tahu dari TikTok dan kabar sehari sebelumnya kalau akan ada demo. Tapi demo itu kan hal biasa di PT Timah, sudah sering. Kami tidak menyangka akan sampai anarkis seperti kemarin,” tuturnya saat ditemui Bangka Pos Group, Selasa (7/10/2025).

Panik masih dirasakannya meski sudah berada di rumah yang kebetulan berada di komplek perumahan perusahaan. 

Dia dan suaminya sempat mengemas barang-barang penting setelah mendengar isu bahwa massa bakal merangsek ke kompleks perumahan.

“Takut kalau rumah diserbu. Banyak juga teman-teman yang memilih keluar dulu dari rumah dinas sampai keadaan tenang,” katanya.

Air mata pun menetes saat dia melihat kondisi kantornya pada malam hari setelah situasi kondusif.

“Rasanya sedih banget, hancur kayak gitu. Kantor itu rumah kedua kami. Melihat berkas berserakan, ruangan direksi rusak, hati kami juga hancur,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Perempuan yang lahir dan besar di tanah timah ini adalah satu di antara ribuan karyawan yang dievakuasi dari kantor PT Timah Tbk saat aksi massa di kantor tersebut diwarnai kericuhan pada Senin (7/10/2025) lalu. 

Para karyawan sempat masuk kantor seperti biasa sebelumnya akhirnya diminta untuk pulang ketika situasi aksi massa berubah tidak kondusif.

Protes Penambang

Suasana aksi massa di halaman kantor PT Timah Tbk di Kota Pangkalpinang, Senin (6/10/2025) siang, memanas setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah massa yang berdesakan di gerbang masuk kantor PT Timah Tbk

Awalnya aksi massa dari Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Kota Pangkalpinang yang berlangsung mulai pukul 11.00 WIB berlangsung aman, kondusif dan tertib. 

Tampak satu per satu perwakilan massa menyampaikan orasi atau tuntutan terhadap PT Timah sambil membawa spanduk bertuliskan “Harga Timah Naik” dan “Rakyat Jangan Ditindas di Negeri Sendiri.”

Kericuhan bermula massa yang tergabung dalam Aliansi Tambang Rakyat Bersatu berusaha menerobos masuk ke kantor PT Timah Tbk

Ketegangan dan saling dorong terjadi antara polisi dan massa di depan gerbang utama PT Timah Tbk.

Sejumlah pengunjuk rasa melempar botol ataupun gelas air mineral ke aparat kepolisian. 

Melihat kondisi mulai tidak kondusif, polisi menembakkan gas air mata ke arah kerumunan untuk meredam massa.

Gas air mata dilontarkan aparat keamanan berulang kali, tetapi belum mampu menghentikan aksi demonstrasi. 

Mereka membakar ban dan melemparkan botol ataupun gelas air mineral ke arah gerbang PT Timah Tbk.

Suara letusan gas air mata yang diiringi semprotan water cannon membuat demonstran kembali menjauh dari lokasi.

Rusak Fasilitas

Sekitar pukul 14.44 WIB, pengunjuk rasa berhasil menerobos barikade pengamanan polisi. Mereka pun langsung merusak fasilitas kantor PT Timah Tbk dan memecahkan kaca hingg berserakan. 

Pagar besi berwarna toska di depan kantor juga ambruk setelah didorong kuat oleh massa.

Teriakan dan sorakan menggema di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kota Pangkalpinang, sementara ratusan kamera ponsel terangkat ke udara, merekam detik-detik ketika massa aksi tumpah ke halaman kantor PT Timah Tbk.

Tampak di halaman gedung utama, kepulan asap hitam membumbung tinggi. Dari lantai dua, beberapa orang tampak melemparkan kursi dan dokumen dari lantai dua. 

Lembaran kertas melayang di udara, terbawa angin, sementara di halaman depan api membesar membakar tumpukan barang-barang yang dilempar keluar.

Suasana di halaman kantor terus memanas. Massa berdesakan hingga ke pintu masuk, sementara batu dan botol air mineral terus melayang ke arah gedung. 

Setelah massa berhasil memasuki ruangan kantor, lemparan batu mulai berhenti, berganti dengan aksi pembakaran perabot di halaman depan.

Kesepakatan

Setelah hampir empat jam menggelar aksi unjuk rasa, sejumlah perwakilan penambang akhirnya diterima masuk dalam ruang pertemuan PT Timah Tbk

Pertemuan terbatas tersebut dihadiri direksi PT Timah Tbk, Kapolda Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo, dan Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Srigusjaya.

Demonstrasi yang diwarnai kericuhan tersebut, akhirnya berangsur redam setelah terjadi kesepakatan antara perwakilan massa dan pihak PT Timah Tbk terkait tuntutan mereka. 

Di mana PT Timah Tbk mengabulkan seluruh tuntutan massa, termasuk kenaikan harga timah dan pembayaran tunai hasil tambang rakyat.

Massa yang turun dalam aksi tersebut akhirnya membubarkan diri dan kembali ke daerah masing-masing. 

Musyawarah

Insiden aksi massa yang berujung perusakan fasilitas kantor PT Timah Tbk itu meninggalkan trauma bagi sejumlah karyawan perusahaan pelat merah tersebut. 

Meski ada juga lebih tegar dan tetap beraktivitas seperti biasa pascainsiden tersebut.

“Sebagai masyarakat serumpun dan sebalai, kita terbiasa dengan ramah, sapa, senyum, dan sopan santun. Sangat disayangkan kalau sampai ada tindakan yang penuh amarah seperti kemarin. Musyawarah dan duduk bersama adalah solusi terbaik,” ujar perempuan yang bertugas di kantor PT Timah Tbk di Kota Pangkalpinang setelah sebelumnya sempat bertugas di Belinyu, Kabupaten Bangka itu.

“Suami saya pun putra daerah Bangka. Kami ini orang Bangka asli. Dari kecil masyarakat Melayu sopan santun, ramah, dan menghargai orang. Di Mentok dulu masyarakat Melayu baik, penuh senyum, tutur bahasanya halus,” lanjutnya.

Serupa disampaikan karyawan PT Timah Tbk lainnya saat ditemui terpisah. Mengaku sudah terbiasa menghadapi aksi demo, pria itu turut menyayangkan aksi anarkis yang terjadi.

“Kalau saya sih biasa saja. Sudah sering lihat demo di sini. Namanya perusahaan tambang, apalagi timah, pasti punya risiko tinggi. Yang penting kita kerja maksimal dan perusahaan juga mendengar aspirasi masyarakat,” ujarnya saat ditemui di kantor PT Timah Tbk, Pangkalpinang, Selasa (7/10/2025).

“Saya paham masyarakat masyarakat ingin didengar. Tapi sebaiknya disampaikan dengan musyawarah, bukan dengan cara yang merusak. Karena yang rugi bukan cuma perusahaan,  tapi juga masyarakat sendiri,” lanjutnya.

Sepengetahuan pria itu, seluruh karyawan PT Timah Tbk selama ini tetap berkomitmen bekerja dengan profesional, meski tekanan sosial dan situasi eksternal kerap datang silih berganti.

“Kami di PT Timah ini cuma ingin kerja dengan baik, berkontribusi untuk daerah, dan memastikan semua berjalan aman. Mudah-mudahan ke depan situasi lebih kondusif, karena semua yang terjadi kemarin juga berat buat kami,” tutupnya.

Buka Ruang Dialog

PT Timah Tbk menegaskan komitmennya menjaga stabilitas operasional perusahaan usai aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan penambang di kantor pusat PT Timah Tbk, Senin (6/10/2025).

Dalam aksi tersebut terjadi perusakan sejumlah aset perusahaan yang menimbulkan kerugian material serta berpotensi mengganggu aktivitas operasional. 

Kondisi ini dinilai dapat berdampak lebih luas pada masyarakat sekitar.

Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan mengatakan perusahaan tetap menghormati hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi sesuai dengan ketentuan undang-undang.

Ia menilai dialog yang sempat terbangun dalam aksi tersebut menjadi hal positif untuk mencari jalan keluar bersama.

“Alhamdulillah, melalui aksi hari ini muncul ruang dialog yang menghasilkan sejumlah gagasan positif. Semangat ‘Timah untuk Rakyat’ yang menjadi fokus utama perusahaan harus terus diperjuangkan secara bersama-sama,” ujar Rendi kepada Bangka Pos Group, Senin (6/10/2025) malam.

Rendi menambahkan, sinergi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat penambang sangat penting untuk menciptakan tata kelola pertimahan yang lebih baik, adil dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat maupun penerimaan negara.

“Tentunya kolaborasi ini menjadi dasar agar tata kelola pertimahan berjalan lebih sehat, transparan dan berkeadilan,” imbuhnya.

Terkait kerusakan aset, PT Timah Tbk kini memprioritaskan langkah pemulihan dan menjaga agar operasional perusahaan tetap stabil.

“Perusahaan berfokus menjaga stabilitas operasional dan situasi kondusif. Kami terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Tim Manajemen Krisis juga sudah bekerja menilai dampak kerusakan sehingga pemulihan dapat segera dilakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut, PT Timah Tbk menyatakan akan terus membuka ruang dialog yang inklusif dengan penambang rakyat, asosiasi maupun pemangku kepentingan lainnya, agar lahir solusi yang konstruktif dan berkelanjutan.

“Perusahaan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menjaga keamanan dalam peristiwa ini,” pungkas Rendi. 

(x1/mun)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved