Berita Bangka Belitung

Harga Ikan Melonjak, Laut Tak Bersahabat dan Pasar Kian Sepi Pembeli

Angin kencang dan gelombang besar di perairan Bangka Selatan membuat pasokan ikan dari nelayan tersendat.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Teddy Malaka
Cepi Marlianto
PILIH IKAN - Sejumlah pembeli ketika tengah memilih ikan di Pasar Terminal Toboali, Minggu (2/11/2025). Sudah selama sebulan terakhir harga ikan hingga udang mengalami kenaikan karena faktor cuaca. 

Ringkasan Berita:
  • Harga ikan melonjak tajam di Pasar Terminal Toboali akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Bangka Selatan.
  • Pasokan ikan menipis karena nelayan tradisional berhenti melaut, menyebabkan stok berkurang dan harga melambung hingga 30–40 persen.
  • Pedagang mengeluh omzet turun** hingga 40 persen, sementara pembeli mulai berkurang karena daya beli menurun.
  • Pedagang berharap cuaca segera membaik** agar pasokan ikan kembali normal dan harga bisa turun ke level semula.

 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -  Aroma amis ikan segar berpadu dengan bau garam laut memenuhi udara di Pasar Terminal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Minggu (2/11/2025).

Lantai becek, ember-ember plastik berisi ikan yang kian menipis, dan wajah para pedagang yang tampak murung menjadi potret nyata sulitnya bertahan di tengah kenaikan harga ikan laut yang tak kunjung reda.

Sudah sebulan terakhir, para pedagang di pasar ini mengeluh karena harga ikan segar terus melonjak tajam.

Angin kencang dan gelombang besar di perairan Bangka Selatan membuat pasokan ikan dari nelayan tersendat.

Akibatnya, ekonomi di pasar tradisional terpukul hebat — harga melambung, sementara daya beli masyarakat merosot drastis.

“Sudah hampir satu bulan terakhir harga ikan terus mengalami kenaikan,” keluh Pen (49), salah satu pedagang ikan di Pasar Terminal Toboali.

Ia menyebutkan, harga ikan kembung kecil yang dulu hanya Rp30.000 per kilogram kini menjadi Rp40.000. Sementara ikan kembung besar naik dari Rp45.000 menjadi Rp50.000 per kilogram.

Tak berhenti di situ, ikan tenggiri juga melonjak dari Rp65.000 menjadi Rp70.000 per kilogram — bahkan bisa lebih mahal saat stok benar-benar menipis.

Kenaikan juga merembet ke komoditas udang. Harga udang besar kini mencapai Rp90.000 per kilogram dari sebelumnya Rp70.000, sedangkan udang kecil naik dari Rp25.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.

“Stok ikan kini jauh berkurang. Ditambah harga jual semakin mahal,” ujar Pen lagi.

Cuaca Buruk

Ia menuturkan, cuaca buruk dengan angin kencang membuat banyak nelayan tradisional memilih berhenti melaut.

Ombak tinggi dianggap terlalu berisiko bagi perahu kecil yang biasa mereka gunakan.

Keterbatasan suplai dari nelayan inilah yang akhirnya berdampak langsung ke pasar. Ditambah lagi, biaya distribusi dan bahan bakar yang meningkat memperparah keadaan.

Sementara itu, Evi (47), pedagang udang di sisi timur pasar, mengaku kondisi sulit ini sudah berlangsung hampir dua bulan.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved