162 Siswa SMA Anugrah Belitung Ikut Edukasi Keuangan dan Perbankan dari Bank Mandiri

Ringkasan Berita:

• Edukasi Keuangan dan Perbankan berlangsung pada 11-12 November 2025 di Bank Mandiri KC Tanjungpandan.
• Ajang mengenalkan literasi keuangan dan perbankan secara dini kepada para setiap peserta didik.

POSBELITUNG.CO - Sebanyak 162 siswa-siswi dari SMA Anugrah Belitung berkesempatan mengikuti kegiatan Edukasi Keuangan dan Perbankan secara langsung, bertempat di Bank Mandiri KC Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Area Head Bank Mandiri Pangkalpinang, Iwan Setiawan mengatakan agenda yang berlangsung pada 11-12 November 2025 merupakan kolaborasi antara Bank Mandiri KC Tanjungpandan dan Area Pangkalpinang bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung.

Ia mengatakan acara ini memiliki tujuan untuk adalah mengenalkan murid-murid SMA Anugrah mengenai pengelolaan keuangan dan perbankan secara langsung di lapangan.

"Dengan adanya kunjungan langsung dan tour di kantor bank mandiri maka siswa-siswi bisa mendapatkan real experience di dunia perbankan.

Begitupun dengan kolaborasi dengan bank indonesia, siswa siswi mendapatkan edukasi keuangan dan perlindungan data konsumen dari regulator/Bank Indonesia," kata Iwan dalam keterangan yang diterima, Senin (17/11/2025).

Branch Manager Bank Mandiri Tanjungpandan Kusno mengatakan setiap peserta diberikan pemaparan mengenai fungsi bank sebagai lembaga intermediasi.

Mereka mendapat pengenalan produk dan layanan perbankan di era digital, mulai dari bagaimana bisnis perbankan berjalan, cara menabung dan investasi sejak dini.

Kemudian mendapat pemahaman mengenai bagaimana menjaga keamanan data pribadi ataupun finansial di dunia digital dari Bank Indonesia.

"Peserta siswa-siswi kemarin mendapatkan keseruan dan ilmu selain yang di dapat di sekolah, namun juga di luar sekolah yang berupa pengalaman dan pengamatan langsung atas layanan dan operasional bank," sebut Kusno.

Kusno menjelaskan momen ini diharapkan bisa menjadi ajang mengenalkan literasi keuangan dan perbankan secara dini kepada para setiap peserta didik.

"Sehingga ke depannya, mereka memiliki bekal untuk lebih bijak dalam mengelola keuangannya.

Bisa selalu berwaspada dengan risiko kejahatan finansial yang terjadi di dunia digital dan paham mengenai keuangan makro serta bisnis perbankan," jelasnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)