Warga Belitung Korban TPPO

Video Call Terakhir untuk Sang Anak, Jejak Warga Belitung yang Diduga Jadi Korban TPPO di Myanmar

Ada sebelas warga Belitung diduga kuat menjadi korban perdagangan orang ke Myanmar. Korban dijanjikan pekerjaan Malaysia dengan gaji besar

|
Editor: Teddy Malaka
Ringkasan Berita:
  • Pasutri Belitung hilang setelah berangkat bekerja.
  • Warga dijanjikan Malaysia, ternyata dibawa Myanmar.
  • Pemerintah beri pendampingan keluarga korban TPPO.

 

POSBELITUNG.CO, TANJUNGPANDAN - Anak itu baru berusia setahun ketika kedua orang tuanya, pasangan BT (25) dan YA (26), muncul di layar ponsel pada 6 November 2025. Hari itu ulang tahunnya. Di balik senyum dan lambaian tangan yang berusaha terlihat ceria, tak ada yang menduga bahwa itulah kontak terakhir keluarga dengan mereka.

“Kalau menghubungi saya itu terakhir tanggal 6 November kemarin. Waktu itu video call karena anaknya ulang tahun,” kata M, adik BT, dengan suara yang bergetar ketika ditemui Posbelitung.co, Kamis (20/11/2025).

Sejak panggilan video itu, tak ada lagi kabar. Tidak ada pesan. Tidak ada tanda-tanda keberadaan pasangan muda itu. Hanya kecemasan yang kini memenuhi rumah mereka.

Menurut M, kepergian BT dan YA berlangsung mendadak. Mereka membuat surat kesehatan, lalu tiba-tiba berangkat pada akhir September 2025.

“Jadi tiba-tiba, habis buat surat kesehatan langsung berangkat. Mungkin dia gak berani bilang ke orang tua, takut tidak dikasih berangkat,” ungkap M.

Pasangan itu sempat menyebut akan bekerja di Thailand. Pekerjaan “itu lah” (scamming—red) begitu BT pernah menyiratkan. Namun M mengaku abangnya sangat jarang bercerita. Telepon hanya untuk menyapa anaknya. Bila ditanya pun jawabannya singkat.

“Jarang cerita, kecuali ditanya, baru bilang. Karena kami hanya nunggu dia nelpon. Kalau kami yang nelpon dak bisa, karena kalau lagi kerja dak pegang HP,” ujarnya.
BT dan YA sempat berpindah-pindah lokasi. Dari Jakarta ke Bogor, kemudian ke Kalimantan, hingga akhirnya melintas ke Malaysia. Terakhir, M menduga mereka berada di daerah perbatasan negara. Setelah itu, gelap.

Baca juga: Kisah Pilu Rizki Kiper Asal Bandung Jadi Korban TPPO di Kamboja, Disiksa dan Dipaksa Kerja Keras

Mengarah ke Myanmar, Bukan Thailand atau Malaysia

Kisah BT dan YA bukan satu-satunya. Belakangan, terungkap bahwa ada 11 warga Belitung yang diduga kuat menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Mereka tidak bekerja di Malaysia sebagaimana dijanjikan, melainkan dibawa hingga ke Myanmar untuk dipekerjakan sebagai scammer atau pekerja judi online.

Salah satunya adalah EN (24), warga Tanjung Pendam. Ia berangkat pada 30 Juli 2025 setelah dijanjikan gaji Rp12 juta per bulan. Tujuan awalnya pun disebut Malaysia.

Namun faktanya, EN juga berakhir di Myanmar.

Korban terakhir menghubungi keluarganya pada 22 Oktober 2025. Dalam panggilan itu, EN mengatakan telah terjadi penggerebekan pekerja ilegal.

Sejak saat itu, ia tak bisa lagi dihubungi.

“Ya betul sekali informasinya (warga Belitung jadi korban TPPO). Ini kami ketahui setelah kakak kandung korban melaporkan kepada kami secara langsung minggu kemarin,” kata Kabid Tenaga Kerja Dinas KUMPTK Belitung, Erwan Junandi, Rabu (19/11).

Menurut Erwan, dari 11 korban, identitas enam orang telah dikonfirmasi. Mereka berasal dari Kampong Damai, Tanjung Pendam, dan Kelurahan Kota Tanjungpandan.

“Modusnya mereka akan dipekerjakan di Malaysia, dengan gaji besar, tapi faktanya mereka dibawa ke Myanmar,” ujarnya.

Kasus ini bukan yang pertama. Belitung telah dua kali terdampak fakta pahit perdagangan orang yang mengincar warga dengan iming-iming pekerjaan luar negeri.

“Jadi kami minta sekaligus kami imbau kepada kepala desa atau lurah untuk sama-sama kembali mengingatkan kepada warga, jangan tertipu,” tegas Erwan.

“Jadi kepada warga bila ada tawaran pekerjaan ke luar negeri, jangan langsung percaya. Silahkan dicek terlebih dahulu ke kami atau instansi terkait agar tidak menjadi korban,” tambahnya.

Hingga kini, Dinas KUMPTK Kabupaten Belitung masih menunggu perkembangan dari BNP2MI, Kementerian Ketenagakerjaan, dan Imigrasi terkait upaya pemulangan para korban.

Bakal Lakukan Pendampingan

Kasus sejumlah warga Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar menjadi perhatian Pemkab Belitung.

Wakil Bupati Belitung Syamsir menyatakan prihatin atas masalah yang menimpa sejumlah warga asal Belitung ini.

Sejauh ini terdapat 11 warga Belitung diduga menjadi korban TPPO di Myanmar.  Enam orang di antaranya telah ketahui identitasnya.

Mereka merupakan warga Kelurahan Tanjungpendam, Kelurahan Kota dan Kelurahan Kampong Damai, Tanjungpandan.

"Pertama kami atas nama pemerintah daerah turut prihatin atas kejadian ini.

Kami akan segera komunikasikan dengan pihak terkait," kata Syamsir kepada Posbelitung.co, Kamis (20/11). Syamsir menegaskan pemerintah daerah akan memberikan pendampingan terhadap pihak keluarga korban TPPO.

"Kami akan memberikan pendampingan untuk keluarganya juga," kata Syamsir.

Dinas KUMPTK Kabupaten Belitung sejauh ini masih menunggu informasi lanjutan mengenai proses kepulangan warga asal Kabupaten Belitung tersebut ke Indonesia.

Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Tenaga Kerja (Dinas KUMPTK) Kabupaten Belitung Erwan Junandi mengimbau perangkat desa agar kembali mengingatkan masyarakat dalam mengantisipasi masalah tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Apalagi belakangan ini diduga telah ada warga asal Belitung yang menjadi korban dengan diiming-iming gaji besar untuk bekerja di luar negeri.  Kenyataannya, diduga mereka dipekerjakan sebagai scamming atau pekerja pada aktivitas judi online di negara Myanmar.

"Jadi kami minta sekaligus kami imbau kepada kepala desa atau lurah untuk sama-sama kembali mengingatkan kepada warga, jangan tertipu," kata Erwan Junandi kepada Posbelitung.co, Rabu (19/11/2025).

Ini sangat penting agar tidak ada lagi korban TPPO selanjutnya. Apalagi kasus TPPO ini sudah terjadi dua kali menimpa warga Belitung.

"Jadi kepada warga bila ada tawaran pekerjaan ke luar negeri, jangan langsung percaya. Silahkan dicek terlebih dahulu ke kami boleh atau ke instansi terkait agar tidak menjadi korban," ucapnya. 

Rangkuman Berita

  • BT dan YA hilang setelah kontak terakhir via video call ulang tahun anaknya.
  • Kepergian pasangan tersebut mendadak setelah membuat surat kesehatan dan langsung berangkat diam-diam.
  • Mereka berpindah lokasi dari Jakarta hingga Malaysia, sebelum diduga dibawa menuju Myanmar.
  • Ada sebelas warga Belitung diduga kuat menjadi korban perdagangan orang ke Myanmar.
  • Korban dijanjikan pekerjaan Malaysia dengan gaji besar, namun akhirnya dipaksa bekerja sebagai scammer.
  • EN terakhir menghubungi keluarganya saat terjadi penggerebekan pekerja ilegal di Myanmar.
  • Dinas KUMPTK telah mengonfirmasi identitas enam korban dari beberapa kelurahan di Belitung.
  • Pemerintah mengimbau warga berhati-hati terhadap tawaran kerja luar negeri bergaji besar.
  • Pemkab Belitung menyatakan prihatin dan berkomitmen memberi pendampingan kepada keluarga para korban TPPO.
  • Pemerintah menunggu koordinasi BNP2MI dan Kemenaker untuk proses pemulangan seluruh korban.

(Dede Suhendar/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved