Berita Nasional

GMNI Jaksel Desak Presiden Copot Listyo Sigit: Reformasi Kepolisian Harus Menegakkan Supremasi Sipil

Prof. Muradi menilai kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit sudah berulang kali diuji melalui empat gelombang krisis besar

Editor: Teddy Malaka
Ist
TOLAK REVISI UU TNI - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI. 

Menurutnya, faksionalisme dalam tubuh Polri semakin memperburuk situasi. “Munculnya Tim Reformasi Kepolisian dari internal bukanlah solusi, melainkan kudeta halus yang justru memperkuat status quo,” ungkapnya.

Sikap GMNI Jakarta Selatan

Ketua DPC GMNI Jakarta Selatan, Dendy, menegaskan bahwa Presiden harus berani mengambil langkah tegas dengan mencopot Kapolri Listyo Sigit. Ia menilai kepolisian di bawah Sigit telah menjadi institusi yang berpihak pada modal, bahkan ikut mengkriminalisasi aktivis demokrasi dan pejuang agraria.

“Dalam konteks gerakan, kita harus menghajar musuh satu per satu. Demokrasi harus direbut, termasuk dengan menghukum para pelaku pelanggaran hukum di tubuh kepolisian, baik yang masih aktif maupun yang sudah pensiun. Nepal menjadi contoh bahwa perubahan hanya bisa terjadi dengan keberanian menghukum aparat,” ujar Dendy.

Menurutnya, keberhasilan aparat hari ini hanya sebatas menangkap aktivis dan melindungi kepentingan kapital. Karena itu, GMNI Jaksel menegaskan bahwa reformasi kepolisian adalah kebutuhan mendesak untuk menegakkan kembali supremasi sipil di atas dominasi aparat.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved