Palestina Vs Israel

Israel Ingin Caplok Tepi Barat Palestina, Trump dan Vance Kesal, AS Ancam Tindakan Keras Ini

Langkah legislasi Israel ini pun lantas memicu reaksi global yang cepat dan kecaman dari Negara Arab dan Muslim.

|
Editor: Kamri
Kredit foto Louisa Vieira/united nations/khaberni/tangkap layar via Tribunnews.com
TEPI BARAT - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Peta Tepi Barat. 

Ringkasan Berita:
  • Parlemen Israel (Knesset) berkeinginan memajukan legislasi awal untuk menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat, Palestina.
  • Presiden AS Donald Trump dan wakil Presiden AS JD Vance kompak menyuarakan kemarahannya terhadap rencana negara zionis itu.
  • Negara-negara Arab dan Muslim dipimpin oleh Arab Saudi menandatangani pernyataan bersama yang mengecam keras pemungutan suara aneksasi oleh Israel tersebut.
 

 

POSBELITUNG.CO – Parlemen Israel (Knesset) berkeinginan memajukan legislasi awal untuk menganeksasi sebagian wilayah Tepi Barat, Palestina bertepatan dengan kunjungan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance ke Israel.

Langkah legislasi Israel ini pun lantas memicu reaksi global yang cepat dan kecaman dari Negara Arab dan Muslim.

Lebih dari selusin negara Arab dan Muslim dipimpin oleh Arab Saudi yang menandatangani pernyataan bersama mengecam keras pemungutan suara aneksasi Israel itu.

Keinginan Israel ini dinilai sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.

Rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat ini juga membuat dua pemimpin Amerika Serikat, yaitu Presiden AS Donald Trump dan wakil Presiden AS JD Vance kesal.

Trump dan Vance kompak menyuarakan kemarahannya terhadap rencana negara zionis itu.

Presiden Donald Trump marah besar begitu mendengar rencana Israel untuk aneksasi Tepi Barat.

Donald Trump tegas menyatakan Israel tidak akan melakukan aneksasi apa pun di Tepi Barat.

"Jangan khawatir tentang Tepi Barat," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dikutip dari The Times of Israel.

Baca juga: Sosok Saleh Aljafarawi Jurnalis Muda Palestina Tewas Ditembak Proksi Israel, Konten Terakhir Viral

Langkah legislasi Israel tersebut diambil meskipun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya berjanji kepada Trump untuk menahan diri dari langkah kontroversial tersebut.

Ketegangan diplomatik memuncak setelah pejabat senior AS melontarkan kritik pedas terhadap pemerintah Israel.

"Orang Israel tidak bisa memperlakukan kami seperti memperlakukan Joe Biden," kata seorang pejabat AS.

Pejabat itu menggarisbawahi kekecewaan dan kemarahan atas waktu dan sifat tindakan Israel yang dianggap tidak menghormati.

Ketidakpuasan AS semakin diperkuat oleh laporan dari Channel 12, yang menyebutkan bahwa seorang pejabat AS lain memperingatkan bahwa Presiden Trump akan mengambil tindakan keras terhadap PM Netanyahu jika ia membahayakan kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera yang sedang dinegosiasikan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved