Levi Dosen Untag Semarang Lakukan Aktivitas Berlebih di Kamar Hotel Sebelum Ditemukan Tewas
Levi tewas diduga akibat melakukan aktivitas berlebih di kamar hotel, hingga jantungnya sobek.
Ringkasan Berita:
- Dwinanda Linchia Levi (35), dosen Untag Semarang, tewas di sebuah kamar hotel.
- Terungkap Dwinanda meninggal lantaran jantungnya pecah.
- Diduga korban sempat melakukan aktivitas berat di kamar hotel sebelum meninggal dunia.
POSBELITUNG.CO - Terungkap kematian Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.
Levi tewas diduga akibat melakukan aktivitas berlebih di kamar hotel, hingga jantungnya sobek.
Dia ditemukan AKBP Basuki di sebuah kamar kos-hotel (kostel) nomor 201 di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30 WIB.
AKBP Basuki merupakan Kasubdit Dalmas Samapta Polda Jateng.
Dalam pemeriksaan Propam Polda Jateng, AKBP Basuki terbukti melakukan pelanggaran kode etik karena tinggal satu atap bersama dosen DLL tanpa hubungan ikatan perkawinan yang sah.
Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jateng telah melakukan patsus terhadap AKBP Basuki selama 20 hari.
Sanksi yang dijatuhkan kepada AKBP Basuki setelah penyidik Propam Polda Jateng melakukan gelar perkara yang dikomandoi Kepala Subbidang Pembinaan Etika Profesi (Kasubbid Wabprof) Bidpropam Polda Jateng, AKBP Hendry Ibnu Indarto, Rabu (19/11/2025).
Proses gelar perkara juga melibatkan pengawas internal dari Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda), Biro Sumber Daya Manusia (SDM) dan Bidang Hukum (Bidkum) Polda Jateng.
"AKBP Basuki dipatsus selama 20 hari, terhitung mulai 19 November hingga 8 Desember 2025 karena melakukan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri," ujar Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, Kamis (20/11/2025), dilansir TribunJateng.com.
Dosen Dwi Meninggal Dunia Diduga karena Sakit
Sebelumnya, Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir mengungkap kematian dosen Levi bukan karena pembunuhan.
Dosen Levi meninggal dunia diduga karena sakit.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Dwinanda ternyata sempat menjalani pengobatan di rumah sakit.
Kata AKP Nasoir, berdasarkan rekam medis, tercatat bahwa tensi darah Levi menunjukkan angka tinggi yakni 190 mmHg dan kadar gula darah 600 mg/dl.
Selain itu, terkait jasad korban, penyidik dari Tim Inafis Polrestabes Semarang tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Levi.
"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut-turut (15-16 November 2025) korban berobat ke Rumah Sakit Tlogorejo Semarang,"ujar AKP Nasoir.
Keluarga: Kematian Levi Penuh Kejanggalan
Meski awalnya, Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir Polisi mengungkapkan penyebab kematian DLL diduga karena sakit, berdasarkan catatan medis yang berobat ke Rumah Sakit Telogorejo selama dua hari berturut-turut.
Namun keluarga Levi menilai kematian korban penuh kejanggalan. Sebab, korban meninggal dalam kondisi telanjang di sebuah hotel.
Korban juga mengeluarkan darah pada bagian hidung, mulut, dan alat kelamin.
Selain itu ada kejanggalan terkait informasi kematian korban yang berjarak cukup jauh.
Korban ditemukan meninggal pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB, tapi keluarga baru menerima informasi kematian korban pada Senin petang.
Kerabat korban, Tiwi, mengungkapkan korban juga ditemukan dalam kondisi telanjang dan telentang begitu saja di lantai keramik tanpa alas apapun.
Keluarga DLL yang menerima foto itu lantas curiga atas kematian korban.
Pada bagian lain, wajah korban dalam foto tersebut juga sangat berbeda dengan kondisi semasa hidup.
"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban.
Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini," ujarnya kepada TribunJateng.com.
DLL dan AKBP Basuki Masuk dalam Satu KK
Tiwi mengungkap DLL ternyata satu Kartu Keluarga (KK) dengan AKBP Basuki.
"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP Basuki), katanya sebagai saudara.
Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," ungkap Tiwi, Selasa.
Tiwi pun mengaku kaget atas keterkaitan antara korban dan saksi pertama. Pasalnya, sejauh yang ia tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut.
"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," jelasnya.
Lalu, keluarga korban bertanya-tanya mengapa polisi tersebut tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi.
"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," tambah Tiwi.
Tiwi juga menjelaskan, korban tidak memiliki riwayat penyakit tertentu selama tinggal di Kota Semarang.
"Korban dari dulu kelihatan sehat tidak ada tanda-tanda sakit tertentu," ungkapnya.
Terungkap Penyebab Kematian Korban
Dari misteri kematian korban, akhirnya tim forensik telah menyelesaikan autopsi jenazah DLL.
Polisi juga melakukan pendalaman lebih lanjut terkait penyebab kematian korban.
Penanganan kasus secara pidana ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng.
Terungkap penyebab tewasnya dosen Dwinanda Linchia Levi di kamar 210 sebuah hotel di kawasan Gajahmungkur, Senin (17/11/2025) pada pukul 05.40 WIB.
Saat ditemukan, Dwinanda dalam kondisi terlentang tanpa busana dengan darah keluar dari hidung, mulut, dan alat kelamin.
"Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban," jelas Tiwi, keluarga Dwinanda.
Pada proses autopsi yang dilakukan Selasa (18/11/2025) di RS Kariadi Semarang, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Namun, terungkap DLL meninggal lantaran jantungnya pecah.
Diduga korban sempat melakukan aktivitas berat sebelum meninggal dunia.
"Hasilnya tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan hingga jantungnya sobek,"kata Tiwi.
Pengakuan AKBP Basuki
Sebelumnya, dikutip dari keterangannya, Rabu (19/11/2025), AKBP Basuki (56) mengaku sedang mendampingi Levi karena kondisinya yang disebut menurun sejak sehari sebelumnya, Minggu (16/11/2025).
Hal itu membuat dirinya berada di dalam kamar 201 tersebut.
Perwira yang bertugas di Ditsamapta Polda Jawa Tengah itu menyebut, Levi sudah lama bermasalah dengan tekanan darah dan kadar gula tinggi.
Menurut dia, Levi sempat muntah-muntah pada Minggu (16/11/2025) sore.
“Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru-kuning dan celana training,” ujar Basuki kepada wartawan.
Ia mengaku terkejut saat mendapati Levi tergeletak tanpa busana keesokan hari, dengan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.
Basuki berdalih kondisi itu dipicu reaksi tubuh menjelang kematian.
Ia menyatakan tidak ada hubungan asmara, dan mengaku mengenal Levi hanya karena rasa simpati sejak orangtua Levi meninggal dunia.
Bahkan, Basuki mengatakan sempat membiayai proses wisuda doktor Levi.
“Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” ujarnya.
(tribunnews.com/tribunjateng.com)
| AKBP Basuki Kumpul Kebo dengan DLL Dosen Untag Semarang Selama 5 Tahun |
|
|---|
| AKBP Basuki Ngaku Antar Dwinanda Dosen Untag Semarang ke Rumah Sakit, Besoknya Meninggal |
|
|---|
| AKBP B Diamankan Polda Jawa Tengah Imbas Kematian Dosen Untag Semarang di Kamar Hotel |
|
|---|
| Misteri Kematian Dosen Cantik Untag Semarang Tanpa Busana di Hotel, Sosok AKBP B Disorot |
|
|---|
| Misteri Hubungan Kematian Dosen di Semarang dan AKBP B, Korban Ditemukan Tanpa Busana di Hotel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20251121_polisi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.