Timah

TNI AL Amankan Ratusan Karung Pasir Timah Diduga Ilegal di Perairan Bangka Selatan

pasir timah tersebut hendak dikirim secara ilegal ke luar negeri dengan modus pengiriman menggunakan kapal bermuatan ikan fermentasi dan terasi.

Penulis: Disa Aryandi | Editor: Teddy Malaka

POSBELITUNG.CO -- Aparat penegak hukum kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan pasir timah ke luar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kali ini, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Kepulauan Bangka Belitung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan pasir timah di perairan Kabupaten Bangka Selatan, Minggu (5/10) dini hari.

Diduga, pasir timah tersebut hendak dikirim secara ilegal ke luar negeri dengan modus pengiriman menggunakan kapal bermuatan ikan fermentasi dan terasi.

Komandan Lanal Babel, Kolonel Laut (P) Ipul Saepul, membenarkan pengungkapan kasus tersebut. Ia menjelaskan, operasi dilakukan oleh Tim Trisula Unit Intelijen Lanal Babel bersama Pos TNI AL Sadai.

Dari hasil penindakan, petugas mengamankan sekitar 143 kampil atau setara tujuh ton pasir timah yang diangkut menggunakan kapal kayu KM Beta Jaya 02 di Perairan Pengaram, Bangka Selatan.

“Iya benar, ada sekitar 143 kampil pasir timah yang berhasil diamankan. Barang tersebut rencananya akan diselundupkan ke luar negeri menggunakan kapal kayu,” ujar Ipul Saepul kepad Pos Belitung, Minggu (5/10).

Penangkapan berawal dari informasi intelijen tentang adanya aktivitas pengiriman pasir timah secara ilegal. Tim kemudian bergerak menuju titik koordinat 3°00’13" LS dan 106°70’00" BT, tepatnya di sekitar Perairan Tukak Sadai, Bangka Selatan. Saat tiba di lokasi, kapal yang dicurigai tengah berlayar dengan muatan pasir timah berhasil ditemukan.

Namun, dugaan adanya kebocoran informasi membuat para anak buah kapal (ABK) sudah lebih dulu menyiapkan speed boat untuk melarikan diri.

“Sebelum tim tiba, sepertinya informasi sudah bocor. Para ABK langsung kabur menggunakan speed boat,” ungkap Ipul Saepul.

Petugas sempat berupaya mengejar kapal cepat tersebut, tetapi gagal karena jarak yang sudah terlalu jauh dan keterbatasan kecepatan kapal patroli.

Meski begitu, seluruh muatan pasir timah berhasil diamankan dan dibawa ke Dermaga Pos TNI AL Sadai, Bangka Selatan, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga kedaulatan laut dan mencegah penyelundupan yang berpotensi merugikan negara hingga miliaran rupiah,” tegasnya. (*)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved