Video

Profil Gubernur Riau Abdul Wahid yang Terjaring OTT KPK Terungkap Publik

Provinsi Riau kembali menjadi sorotan publik nasional setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin

Penulis: Ilham Pratama | Editor: Alza

 

Ringkasan Berita:
  • Langkah politik Abdul Wahid dimulai dari DPRD Provinsi Riau.
  • Pada Pemilu 2024 dengan perolehan suara tertinggi di antara calon legislatif asal Riau.
  • Abdul Wahid aktif berorganisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Nahdlatul Ulama (NU) dan kemudian bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

POSBELITUNG.CO – Provinsi Riau kembali menjadi sorotan publik nasional setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Senin, 3 November 2025.

Dalam operasi tersebut, sepuluh orang diamankan, termasuk pejabat dinas, kepala unit pelaksana teknis (UPT), sopir, dan rekanan pengusaha proyek.

Nama Gubernur Riau, Abdul Wahid, juga ikut terseret dalam pemberitaan terkait operasi tersebut.

Namun, Plt Kepala Diskominfotik Riau, Teza Darsa, menegaskan bahwa belum ada informasi resmi dari KPK mengenai keterlibatan langsung Abdul Wahid.

Menurutnya, sang gubernur hanya dimintai keterangan oleh penyidik untuk memperjelas alur pemeriksaan, bukan sebagai pihak yang ditangkap.

“Kami luruskan, Bapak Gubernur tidak ditangkap. Beliau hanya dimintai keterangan oleh penyidik KPK. Begitu juga dengan Wakil Gubernur,” ujar Teza Darsa.

Abdul Wahid merupakan Gubernur Riau ke-15 yang dilantik pada 20 Februari 2025 bersama wakilnya, SF Hariyanto.

Ia lahir di Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, pada 21 November 1980.

Kini, di usia 44 tahun, Abdul Wahid dikenal sebagai politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia menikah dengan Henny Sasmita dan dikaruniai dua orang anak.

Pendidikan Abdul Wahid berawal dari SD Negeri Sei Simbar, kemudian melanjutkan ke MTs Sei Simbar, MAN Bukittinggi, dan akhirnya menempuh studi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau jurusan Pendidikan Agama Islam, lulus tahun 2004.

Ia juga sempat menimba ilmu di pondok pesantren, yang menjadi dasar pembentukan karakter religiusnya.

Wahid melanjutkan studi S2 di Universitas Riau dan meraih gelar Magister Sains bidang Ilmu Politik.

Sejak masih mahasiswa, ia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Nahdlatul Ulama (NU), yang kemudian mengantarkannya masuk ke dunia politik bersama PKB.

Perjalanan politiknya dimulai dari menjadi Wakil Sekretaris DPW PKB Riau (2002–2009), lalu menjabat Sekretaris Dewan Tanfidz DPW PKB Riau (2006–2011), hingga menjadi Wakil Ketua PWNU Riau (2011–2017).

Ia terpilih sebagai anggota DPRD Riau pada 2009 dan menjabat dua periode hingga 2019, bahkan sempat menjadi Ketua Fraksi PKB.

Pada Pemilu 2019, Wahid melangkah ke level nasional sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau II.

Prestasinya berlanjut di Pemilu 2024 dengan perolehan suara tertinggi di antara caleg asal Riau.

Namun, alih-alih melanjutkan karier legislatif, ia memilih maju di Pilkada Riau 2024 dan akhirnya terpilih sebagai gubernur.

Ringkasan Berita:

KPK menggelar OTT di Riau pada Senin (3/11/2025) dan mengamankan 10 orang, termasuk pejabat dinas, kepala UPT, sopir, dan pengusaha proyek.

Nama Gubernur Riau Abdul Wahid turut disebut dalam OTT tersebut, namun pihak Pemprov Riau menegaskan bahwa ia tidak ditangkap, melainkan hanya dimintai keterangan oleh penyidik KPK.

Plt Kepala Diskominfotik Riau Teza Darsa menyatakan Abdul Wahid dan wakilnya hanya membantu memperjelas alur pemeriksaan, bukan tersangka.

Abdul Wahid lahir di Dusun Anak Peria, Desa Belaras, Indragiri Hilir, pada 21 November 1980, dan kini berusia 44 tahun.

Ia merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menikah dengan Henny Sasmita, dan memiliki dua anak.

Abdul Wahid menjabat sebagai Gubernur Riau ke-15 sejak 20 Februari 2025, berpasangan dengan SF Hariyanto sebagai wakilnya.

Latar belakang pendidikannya berbasis pesantren dan pendidikan Islam, lulusan S1 Pendidikan Islam UIN Suska Riau dan S2 Ilmu Politik Universitas Riau.

Sejak muda, ia aktif di organisasi keislaman dan kepemudaan, seperti HMI dan Nahdlatul Ulama (NU), serta memegang sejumlah jabatan penting di DPW PKB Riau.

Karier politiknya dimulai sebagai anggota DPRD Riau (2009–2019), lalu menjadi anggota DPR RI (2019–2024) dengan perolehan suara tertinggi dari Riau.

Pada Pilkada Riau 2024, Abdul Wahid memilih maju sebagai calon gubernur, meninggalkan kursinya di DPR RI, dan berhasil memenangkan pemilihan bersama pasangannya SF Hariyanto.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul SOSOK Gubernur Riau, Abdul Wahid Terjaring OTT KPK: Eks Anggota Dewan 2 Periode, Aktivis Organisasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved