Video
Joko Witanto Otak Penipuan Calo Taruna Akpol, 2 Polisi Terlibat
Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap jaringan penipuan yang mengatasnamakan penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Penulis: Ilham Pratama | Editor: Alza
Ringkasan Berita:
- Polda Jawa Tengah membongkar jaringan penipuan penerimaan taruna Akpol Semarang yang melibatkan empat pelaku, dua di antaranya polisi aktif.
- Dua polisi yang terlibat adalah Aipda Fachrorurohim dan Bripka Alexander Undi Karisma dari Polres Pekalongan.
- Dua pelaku sipil yakni Joko Witanto dan Stephanus Agung Prabowo juga ikut ditangkap.
POSBELITUNG.CO - Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap jaringan penipuan yang mengatasnamakan penerimaan taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.
Dalam kasus ini, empat pelaku ditangkap, terdiri dari dua warga sipil dan dua anggota polisi aktif.
Keduanya adalah Aipda Fachrorurohim, Kepala SPKT Polsek Paninggaran, serta Bripka Alexander Undi Karisma, anggota Polsek Doro di wilayah hukum Polres Pekalongan.
Sementara dua pelaku sipil lainnya ialah Stephanus Agung Prabowo, seorang pekerja keuangan, dan Joko Witanto, sopir yang disebut sebagai otak utama penipuan.
Komplotan ini menjalankan aksinya dengan modus menjadi calo penerimaan Akpol, dengan menjanjikan bisa meloloskan calon taruna asal korban, seorang warga Pekalongan berinisial D.
Korban tergiur oleh janji manis tersebut hingga menyerahkan uang mencapai Rp2,65 miliar.
Menurut hasil penyidikan, Joko Witanto berperan sebagai dalang utama yang mengatur seluruh rencana.
Ia dikenal lihai menipu dan memiliki banyak identitas palsu, seperti kartu anggota dan lencana dari lembaga resmi seperti TNI, BIN, dan Badan Penelitian Aset Negara.
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio menjelaskan bahwa Joko mendapat bagian terbesar dari hasil kejahatan, yakni sekitar Rp2,05 miliar.
Sementara tiga pelaku lainnya hanya membantu menjalankan aksinya.
“Mereka semua sudah saling kenal sejak menghadiri acara di Semarang, kemudian merencanakan penipuan itu,” ujar Dwi, Rabu (5/11/2025).
Dalam menjalankan aksinya, dua polisi bertugas mencari calon korban yang ingin anaknya diterima sebagai taruna.
Korban kemudian dipertemukan dengan Stephanus dan Joko di Pekalongan serta Semarang antara Desember 2024 hingga April 2025.
Stephanus mengaku sebagai adik Kapolri dan didukung oleh Joko yang mengklaim mengenal banyak pejabat tinggi TNI dan Polri.
Untuk meyakinkan korban, mereka juga menunjukkan foto-foto bersama pejabat.
| Kronologi Guru Tampar Siswa di Subang Jawa Barat, Tantang Orang Tua Lapor Gubernur |
|
|---|
| MKD DPR Bebaskan Sahroni Cs dari Sanksi, Formappi Angkat Suara |
|
|---|
| Putri Ruben Onsu Gambar Keluarga Utuh, Panggil Giorgio ‘Daddy’ |
|
|---|
| Baim Ungkap Alasan Pensiun dari Sinetron, Akui Tersisih oleh Nikita Willy |
|
|---|
| Sule Akui 3 Tahun Sepi Job Usai Tolak Di-Roasting, Kini Baikan dengan Kiky |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.