Buaya Pemangsa Manusia Masih Berkeliaran, Nelayan Takut Melaut
Kepala Dusun Tanjung Batu Itam Madur menjelaskan, penangkapan buaya itu melibatkan dukun kampung bersama warga desa.
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Kepala Dusun Tanjung Batu Itam Madur menjelaskan, penangkapan buaya itu melibatkan dukun kampung bersama warga desa.
"Dapatnya (tertangkap) sekitar pukul 17.00 WIB (Minggu, 10/4/2016). Panjang buaya sekitar dua meter, di Sungai Tumbuk. Ketika dibawa ke pelabuhan, buaya sudah mati dan langsung dikuburkan," kata Madur kepada posbelitung.com, kemarin.
BACA: Staf Ahok Ini Beberkan Peran Berbagai Pihak Dalam Kasus Reklamasi Pantai Jakarta
Dia menjelaskan, beberapa hari lalu, Senin (4/4/2016), warga dusunnya meninggal akibat diterkam buaya. Pihaknyapun berkompromi lalu mencoba menangkapnya.
Perburuan buaya dimulai pada Jumat (8/4/2016), namun pada belum membuahkan hasil hingga Sabtu (9/4/2016). Selanjutnya, Minggu (10/4/2016) sekitar pukul 15.00 rombongan menyusuri Pelabuhan Batu Itam dan sungai di sekitarnya. Barulah sekitar pukul 17.00, buaya berhasil ditangkap.
"Dapatnya dengan cara menggunakan pancing," ucap Madur.
BACA: Tak Beridentitas Delapan Wanita Muda Diciduk Petugas
Madur menambahkan, usai menangkap buaya itu, warga melihat yang tengah memancing ada yang melihat buaya lagi. Mereka kemudian melaporkan kerjadian tersebut.
Pihaknya terus mencoba menangkap buaya yang berkeliaran di perairan desa. Rombonganpun kembali berangkat Senin (11/4/2016) kemarin.
Terpisah, Pembina Tagana Belitung Timur Jasnadi menyebutkan, pihaknya bersama rombongan masih terus mencari buaya yang menghilangkan nyawa seorang warga.
"Kami masih menyisiri sungai sungai untuk menangkap buaya bersama rombongan," ucapnya.
Nelayan Cemas
Penjabat Kades Tanjung Batu Itam M Syafi'i menceritakan, para nelayan merasa waswas ketika melaut. Sebab, buaya yang menyambar seorang warganya belum bisa di tangkap.
BACA: Pevita Pearce Punya Tiga Tumor Payudara
Menurut keterangan dukun penangkap buaya tersebut, Syafi'i menyebutkan, buaya yang ditangkap minggu (10/4) bukanlah penyambar warganya hingga meninggal.