Ini 5 Hal Menarik Sidang Kopi Sianida, dari Celana Misterius Hingga Paranormal
Namun, selama sidang itu setidaknya ada lima hal menarik yang mewarnai persidangan yang banyak diliput secara langsung oleh beberapa stasiun televisi
POSBELITUNG.COM - Sidang perkara dugaan pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wangsa bak mini seri drama televisi saja.
Setelah menjalani 32 kali persidangan, hari ini (27/10/2016), kasus itu memasuki babak akhir.
Majelis Hakim yang menangani Sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa tunggal Jessica Kumala Wongso akhirnya memvonis Jessica sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum, yakni 20 tahun penjara.
Jessica dinyatakan bersalah atas kematian putri Edi Darmawan Salihin dan menolak seluruh pembelaan dari Jessica dan Kuasa Hukumnya.
Dalam sidang vonis yang digelar mulai pukul 13:00 WIB itu, hadir suami Alm Mirna, Arief Soemarko, begitu juga dengan Edi Darmawan Salihin.
Namun, selama sidang itu setidaknya ada lima hal menarik yang mewarnai persidangan yang banyak diliput secara langsung oleh beberapa stasiun televisi nasional.
Berikut lima hal itu.
1. Sianida naik daun
Racun sianida langsung menjadi bahan pembicaraan ketika disebut sebagai penyebab kematian perempuan 27 tahun itu.
Ahli racun versi jaksa, Nursamran Subandi, menyebut "sianida berasal dari kopi es Vietnam," yang diminum Mirna dan dipesan oleh Jessica.
Pihak jaksa menyatakan kadar sianida yang terminum oleh Mirna mencapai 171,42 mg. "Dalam literatur, dosis sianida terendah yang bisa menewaskan manusia adalah 2,85 mg," tutur Nursamran dalam persidangan.
Dokter forensik versi jaksa, Slamet Purnomo, juga menegaskan Mirna meninggal karena sianida, sebab "Mirna kejang-kejang dan sulit bernapas, jasad lebam, serta bibir menghitam."
Bantahan datang dari Beng Beng Ong, ahli racun forensik versi pengacara Jessica, "Mengapa sianida tidak ditemukan di hati dan empedu Mirna?"
Pihak Jessica menyebut dokter forensik yang memeriksa cairan lambung Mirna setelah tiga hari kematian, menemukan kandungan sianida 'hanya' 0,2 mg.
Kandungan sianida itu dinilai "terlalu kecil untuk menyebabkan kematian. Beng Beng Ong bahkan mengklaim 0,2 mg sianida itu terbentuk secara alamiah seusai kematian Mirna.
