Kisah Anggota Kopassus di Papua, Baru Mendarat Sudah Diacungi Panah & Tombak oleh Suku Pedalaman
Cerita Anggota Kopassus saat di Papua, Baru Tiba Sudah Diacungi Panah dan Tombak oleh Suku Pedalaman
POSBELITUNG.CO -- Rumor mengenai keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Irian Barat masih santer simpang siur.
Memang, rimba Papua yang masih perawan menyimpan misteri.
Untuk membuktikannya maka dilaksanakanlah sebuah misi penjelajahan dan kemanusiaan.
Maka pada 5 Mei 1969, dibentuk tim terdiri dari 7 anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD/Kopassus) ditambah 5 anggota Kodam XVII/Cenderawasih dan 3 warga asing dari televisi NBC.
Ikut pula 1 wartawan perang TVRI Hendro Subroto.
Tim ekspedisi itu dipimpin oleh Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.
Baca: Zodiak Hari Ini, Kamis 6 Desember: Taurus Perhatikan Kesehatan, Leo Gak Usah Pamer, Pisces Untung
Baca: 3 Tempat Keren di Amerika ini Siap Menjamin Tunjangan Gratis Seumur Hidup, Minat Melancong ke Sana?
Sasaran dari ekspedisi itu dinamai Lembah X yang berada di lereng utara pegunungan Jayawijaya.
Disebut Lembah X karena memang belum pernah terjamah dan tentunya liar.
Sedangkan dari pantauan udara sebelumnya, di sekitar lembah ada sebuah desa yang dihuni oleh suku pedalaman yang belum diketahui kebiasaan maupun adat istiadatnya.
Mengingat hal itu, Pangdam Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap untuk hadapi situasi terburuk.
Bahkan tim sampai dibekali oleh senapan serbu AK-47 untuk menjaga diri dari kemungkinan terburuk.
Tim akan diterjunkan menggunakan pesawat C-47 Dakota.
Baca: Panik, Bulan Madu Baim Wong & Paula Verhoeven di Amerika Berakhir Tragis, Sang Istri Hampir Menangis
Baca: 5 Fakta Menarik Ratu Wushu Indonesia Lindswell Kwok, Cantik Berhijab dan Akan Segera Menikah
Lokasi penerjunan dilakukan sebanyak 3 Stick dimana salah satu tim akan terjun di padang ilalang yang diperkirakan dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.
Dikutip dari Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, maka pada 2 Oktober 1969 penerjunan dilakukan.
Cuaca di area Drop Zone bisa dibilang cerah, tim berhasil terjun dengan selamat walaupun lokasi mereka terpencar-pencar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/kopassus.jpg)