Liputan Khusus Angkutan Desa
Angkutan Desa Belitung Terapkan Sistem Carter
Berdasarkan data Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), jumlah angkutan desa (angdes) hanya 31 unit.
Penulis: Dede Suhendar |
Laporan Wartawan Pos Belitung Dede Suhendar
POSBELITUNG.COM, BELITUNG - Berdasarkan data Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo), jumlah angkutan desa (angdes) hanya 31 unit.
Jumlah tersebut terdiri dari beberapa trayek, mulai dari Kecamatan Membalong, Badau hingga lintas kabupaten.
Menurut Kadishubkominfo, Ayi Tamrin, terjadi perubahan pola peruntukkan angdes yang pada dasarnya merupakan sarana masyarakat desa menuju kota.
Ia menilai angdes sekarang menerapkan sistem carter, bukan angkutan.
"Padahal angdes secara fisik masih sangat dibutuhkan masyarakat desa untuk menuju kota. Jadi kalau sudah dicarter kan gak enak lagi mau bawa penumpang umum," ujarnya saat ditemui posbelitung.com, Senin (18/1/2016).
Ayi mengatakan angdes sebagai sarana angkutan harus melewati sebuah simpul, dalam hal ini adalah terminal. Dikarenakan tempat berkumpulnya penumpang adalah terminal.
Tetapi, lanjutnya, jika angdes benar-benar difungsikan layaknya angkutan umum, maka tidak akan mendatangkan keuntungan. Dikarenakan jumlah penumpang yang terbilang sepi.
"Dilematis memang, tapi memang sepeti itu kondisinya," sebut Ayi.
Dishub, kata Ayi, tepatnya awal 2015 sudah mengusulkan penambahan dua jalur perintis untuk mendukung sarana transportasi masyarakat desa kepada kementrian. Diantaranya rute Tanjungpandan-Membalong dan Tanjungpandan-Sijuk.
Sebelumnya dua jalur perintis sudah dibukan dengan rute Tanjungpandan-Manggar dan Tanjungpandan-Tanjung Ru.
"Insyallah 2016 ini tereasisalisasi, operasionalnya menggunakan damri," ungkapnya.
Selengkapnya baca edisi cetak POS BELITUNG Selasa (19/1/2016).
