Penting! 7 Hal yang Harus Diketahui tentang Transplantasi Organ

Transplantasi organ seringkali menjadi satu-satunya pilihan setelah semua upaya pengobatan untuk kegagalan organ, tidak berhasil.

Shutterstock
Ilustrasi. 

Untuk donor yang masih hidup, keberadaan penyakit serius seperti kanker, HIV, diabetes, sakit ginjal, juga akan membatalkan niatan untuk menjadi donor.

Penting bagi calon pendonor untuk terbuka mengenai kondisi kesehatannya agar tidak berisiko fatal bagi kedua belah pihak

6. Darah dan jaringan pendonor yang cocok dengan penerima akan memudahkan banyak hal. Tim dokter akan mengevaluasi pendonor melalui serangkaian tes untuk mencaritahu tingkat kecocokan.

Beberapa bank organ dapat melakukan transplantasi meski jaringan kedua pihak tidak cocok. Dalam kasus ini, penerima akan menerima terapi untuk mencegah tubuhnya menolak organ baru.

7. Jika menyumbangkan organ, belum tentu Anda mengalami masalah kesehatan di kemudian hari. Jika dalam pemeriksaan, sebelum organ diambil, ditemukan bahwa menyumbangkan organ akan menempatkan Anda pada risiko kesehatan dalam jangka pendek atau jangka panjang, maka Anda tidak dapat menjadi donor.

Jika Anda menyumbangkan satu ginjal, hidup dengan satu ginjal dibanding dua tentu akan berbeda. Ini berarti Anda harus lebih menjaga pola hidup sehat, terutama tidak mengonsumsi makaan yang memberatkan ginjal seperti makanan berpengawet dan sangat berlemak.

8. Menjadi donor, tidak mendapat bayaran. Jual beli organ tubuh adalah sesuatu yang ilegal. Apa yang mungkin dibayarkan oleh penerima hanya biaya medis atau mungkin biaya perjalanan pendonor ke rumah sakit.

Pro dan kontra

Ketika Anda memutuskan untuk menjadi donor, pertimbangkan pro dan kontra ini.

Pro: Keuntungan terbesar adalah tahu bahwa tindakan mulia Anda mungkin dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Entah itu orang tua, saudara, sahabat atau orang yang tidak Anda kenal sama sekali.

Kontra: Donasi organ seringkali melibatkan tindakan bedah major. Semua tindakan bedah melibatkan risiko tertentu misalnya pendarahan, infekai, reaksi alergi, penyumbatan darah, atau kerusakan jaringan sekitar organ.

Meski dalam tindakan bedah, dokter akan membius kedua pihak, seringkali masih ada rasa sakit dan tidak nyaman pascaoperasi. Plus, Anda mungkin akan memiliki luka operasi yang sakit atau tidak akan hilang.

Di luar negeri, ada asuransi untuk donor. Asuransi hanya menanggung biaya medis yang menyangkut tindakan transplantasi organ. Jika Anda mendapat kekuhan kesehatan akibat kehilangan organ atau jaringan karena Anda mendonorkannya, itu tidak ditanggung oleh asuransi. Asuransi kesehatan yang biasa juga tidak menanggung biaya sakit akibat Anda mendonorkan organ atau jaringan Anda.(*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved