Dendam Lama Duga Disantet, Pria Ini Habisi Paman Sendiri Gunakan Linggis
"Karena dendam kena santet," katanya
Saat ditanya kenapa tiba-tiba dia kepikiran menyerahkan diri? Akong menjawab santai? "Karena saya merasa bersalah," katanya.
Lalu apa sebenarnya motif pria dua anak ini tega membunuh paman sendiri? "Karena dendam kena santet," katanya
Walau pun belum tentu terbukti korban, Lie Kui Nen alias Anen sebagai pelaku santet yang dimaksud, namun setidaknya Akong punya cerita soal tuduhan ini.
"Dahulu sekitar Tahun 1997 atau 1998, adik laki-laki saya meninggal, sakitnya pada saat sore demam, tapi pagi sampai siang sehat. Dibawa ke rumah sakit tes darah tak ada penyakit. Satu tahun kemudian, adik saya meninggal. Setelah itu keluarga saya yang lain, anak dan istri saya yang disantet juga, tapi tidak meninggal," kata Akong.
Mengapa tersangka begitu yakin korban pelaku santetnya? Akong menjawab secara rinci kronoligis soal tuduhan ini.
"Awalnya saya ke dukun, dukun bilang, bahwa pelaku santetnya masih saudaranya bapak saya (diduga korban). Korban (Anen) itu masih sepupu bapak saya, hitungannya masih paman saya lah," katanya.
Keyakinan Akong bahwa korban, Anen adalah pelaku santet dikuatkan Akong dengan alasan lain. Suatu ketika, seseorang 'kaki tangan' korban, menurutnya sempat buka mulut pada warga sekitar. Dan nyanyian orang ini terdengar di telinga Akong.
"Karena waktu itu saya pernah nguiping, pernah dengar dari tetangga. Tetangga tahunya dari pesuruh Anen, anak buah atau kaki tangan Anen. Anen itu dukun jampiknya, sedangkan orang ini kaki tangan Anen, tukang siram air jampiknya, pesuruh si Anen. Orang yang disuruh Anen inilah yang cerita ke temannya, dan saya dengar bahwa Anen santet keluarga saya," kata Akong begitu percaya, Anen dukun yang menguna-gunai keluarganya.
Walau pun dendam sudah tersalurkan, namun Akong pada akhirnya menyesal. Dia merasa begitu bersalah ketika tahu, paman yang dia tuduh sebagai dukun santet tadi, merenggang nyawa.
"Setelah saya tahu dia (Anen) meninggal, saya menyesal. Saya ini profesinya hanya berkebun, sambil dagang ikan kelilig pake motor. Anak saya pertama, perempuan baru usia delapan tahun dan anak kedua perempuan juga, baru satu bulan, istri saya baru melahirkan," jelas Akong, seraya menundukan kepala.
