Saya Bukan Mawar Hitam Bang Hendi
Ditemani seorang sahabatnya, gadis yang baru meranjak remaja ini mendatangi Kantor Bangka Pos, Rabu (27/4/2016) sekitar pukul 16.30 WIB.
Laporan Wartawan Bangka Pos Dodi
POSBELITUNG.COM, BANGKA - Nama gadis ini Afifah Dilarohimah. Usianya terbilang muda, baru 14 tahun. Memiliki tinggi sekitar 160 cm, membuat gadis ini terlihat lebih dewasa dari usianya.
Ditemani seorang sahabatnya, gadis yang baru meranjak remaja ini mendatangi Kantor Bangka Pos, Rabu (27/4/2016) sekitar pukul 16.30 WIB.
Afifah begitu Ia akrab disapa mengenakan pakaian berwarna hitam, serasi dengan hijab yang juga berwarna hitam, saat berkunjung ke redaksi Bangka Pos Group.
"Saya kesini mau mengklarifikasi pemberitaan yang ada saat ini. Saya bukan Mawar Hitam. Saya bukan seperti yang ada di puisi Bang Hendi. Saya tidak ada hubungan apa-apa dengan alm Bang Hendi," ujar Afifah.
Baca: Foto Bocah 16 Tahun Hamil Jadi Viral, Hebohkan Netizen
Kalimat ini langsung diucapkan Afifah, ketika baru saja duduk di kursi warna biru di ruang Bangka Room Bangka Pos Group. Siswi kelas 9 pada salah satu SMP di Kota Pangkalpinang ini, tidak ingin dirinya dikaitkan dengan Si Mawar Hitam yang disebutkan Hendi.
"Saya baru kenal Bang Hendi sekitar tiga bulan. Kebetulan saya diajak teman bergabung di komunitas Perbak Reptil. Kebetulan Bang Hendi ini kan memang sudah senior di sana. Jadi ketika para anggota komunitas Perbak bekumpul biasanya kita saling bercanda," ujar gadis yang tinggal di Selindung Baru ini.
Baca: 'Anak Bidadari' yang Ditemukan Nelayan Ini Dicurigai Boneka Seks
Afifah mengaku terakhir bertemu Hendi Maret lalu ketika ada gathering Komunitas Perbak di Alun-Alun Taman Merdeka Pangkalpinang. Saat itu Afifah memang pernah digoda Hendi lewat candaan dan humornya.
"Saya memang sempat ngambek karena dicandain Bang hendi. Saya tahu Dia memang orangnya suka humor dan suka bercanda. Waktu itu saya pulang padahal acara belum selesai. Mungkin karena itulah Bang Hendi mengirim chating lewat facebook saya. Dia mungkin mengira saya marah," kenang Afifah.
Baca: Sudah Gituan Dua Kali, Tim Razia Dobrak Pintu dan Temukan Siswi SMA Hanya Kenakan Celana Dalam
Setelah itu Afifah mengaku belum bertemu lagi dengan Hendi. Oleh temannya, Afifah diperlihakan postingan Hendi di facebook. Melihat ada postingan itu, Afifah sempat menjawab, seperti yang tertulis di facebook.
Afifah mengaku tidak memiliki HP, karena ia dilarang kedua orang tuanya menggunakan HP. Sehingga ia tidak tahu kalau Hendi mengirimkan beberapa postingan lewat facebook.
Baca: (Video) Tawarkan Wanita Teman Kencan Rp 1,5 Juta, Perempuan Ini Ditangkap Polisi
"Orangtua saya tidak memberikan HP karena mereka tidak mau saya terganggu belajarnya. Karena saya sudah kelas 9 sehingga diminta Ibu fokus belajar agar bisa melanjutkan ke SMA tanpa halangan. Makanya saya tidak menggunakan HP. Saya tahu ada postingan Bang Hendi karena dikasih tahu teman, lalu saya menggunakan HP teman membalas postingan itu," ucap Afifah.
Pada Senin (25/4/2016) Afifah mendengar kabar dari teman-temannya bahwa ada mayat ditemukan. Saat itu Afifah mengaku sedang mengikuti lomba puisi di Hotel Puncak.
Melihat beberapa informasi di media sosial Afifah terkejut. Ia meras kenal dengan foto-foto yang ada di dalam berita-berita di media online.
"Astagfirullah itu kalau tidak salah Bang Hendi. Saya kenal. Setelah saya tanya-tanya dengan kawan, ternyata benar yang menjadi korban itu Bang Hendi," ucap Afifah.
Saat ditanya apa alasan dirinya memposting kembali percakapannya bersama alm Hendi ke facebook. Afifah mengaku ingin memberikan gambaran kepada orang lain bahwa Hendi adalah orang yang baik, yang mau menasehati teman-temannya, yang selalu bercanda, dan orang tang sangat perhatian kepada orang lain.
Baca: Astaga, Gamer Cantik Ini Tak Sengaja Perlihatkan Kemaluan Saat Live Streaming Video
"Di berita kan ada kata-kata yang gak enak terhadap Bang Hendi. Untuk itu saya memposting kembali nasihat Dia agar orang tahu bahwa Bang Hendi itu baik, tidak seperti orang pikirkann," ujar peraih juara satu lomba pusi yang digelar Kantor Bahasa Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Afifah berharap dengan adanya klarifikasi ini, dirinya tidak disangkutkan dengan Si Mawar Hitam. Afifah mengaku tidak tahu apa yang dimaksudkan Mawar Hitam. Yang dia tahu selama tiga bulan menjadi anggota komunitas Perbak, bahwa Hendi adalah orang yang bisa menjadi sahabat sekaligus seorang kakak.
Baca: Ajaib, Bayi Dinyatakan Meninggal Diletakkan dalam Freezer 15 Jam Hidup Kembali
"Walaupun belum lama kenal, tapi Dianya sudah saya anggap Abang. Semoga Bang Hendi tenang di alam sana, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," ucap Afifah sembari terisak menahan sedih. (Doi)
