Setelah Kasus Yuyun yang Diperkosa 14 Pria, Cewek Manado Digilir 19 Pria Bejat

"Dia mengaku, di dalam kamar penginapan dia dirudapaksa sekitar 15 pria secara bergantian.''

net
Ilustrasi wanita korban perkosaan 

Laporan wartawan Tribun Manado Susanto Amisan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kekerasan seksual terhadap perempuan oleh belasan pria secara bersama - sama ternyata bukan hanya di Bengkulu. Terungkap kasus yang nyaris sama juga ikut terjadi di Kota Manado, yang korbannya untuk kasus ini beruntung tidak meninggal seperti di Bengkulu.

Kasus tersebut terungkap dalam konferensi pers yang digelar Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulut di SwissBell Hotel, Manado, Sabtu (7/5) siang.

Dalam konferensi pers itu, pihak Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) ikut membawa orangtua korban kasus pemerkosaan dimaksud untuk menjelaskan masalah yang menimpa korban kepada pihak Deputi Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA bersama Badan PPPA Provinsi Sulut serta media masa yang ikut hadir.

BACA JUGA: WOW INILAH GENERASI EMAS DARI BANGKA BELITUNG SIAPA SAJA MEREKA?

Kepada wartawan, ibu dan ayah korban menjelaskan kronologis kasus yang dialami anak mereka. Kata Rina, sang ibu korban, kasus tersebut bermula ketika anak mereka, sebut saja Bunga, diajak oleh dua perempuan yang tak lain adalah tetangga mereka pergi ke Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) pada Januari 2016 lalu.

Menurut ibu korban, anaknya mengaku setibanya di Bolmut dia (korban) dipaksa mencicipi narkoba oleh dua perempuan yang menjemputnya. Kemudian korban digiring oleh mereka ke sebuah penginapan, di daerah Bolangitan. Di penginapan itulah, korban dalam posisi flying atau mabuk narkoba dipaksa untuk buka baju.

"Dia mengaku, di dalam kamar penginapan dia dirudapaksa sekitar 15 pria secara bergantian. Anak saya sempat minta tolong keluar penginapan tapi karena sudah mabuk dia balik ke kamar. Setiap kali tersadar, dia mengaku selalu dalam keadaan tanpa busana dan sejumlah pria yang bergilir merudapaksanya," tutur Rina.

BACA JUGA: MASIH INGAT SONYA, SISWI DI MEDAN ADU MULUT DENGAN POLWAN? KINI DIA JADI DUTA ANTI NARKOBA

Usai dari diperdayai di Bolangitan, korban kemudian dibawa ke Provinsi Gorontalo. Dan disana korban lagi-lagi kembali dirudapaksa oleh sejumlah pria. "Pengakuan anak saya, setibanya di Gorontalo dia kembali dirudapaksa lagi oleh empat lelaki, diantaranya diduga ada oknum polisi," jelasnya.

Tak hanya dirudapaksa, anaknya itu ternyata ikut mendapat perlakuan kasar berupa penganiayaan dari para pelaku. Akibatnya korban mengalami trauma mendalam, hingga tak kenal lagi orangtua dan adik-adiknya, saat kembali ke Manado. "Anak saya mengalami trauma mendalam pasca kejadian itu," ujarnya dengan ekspresi emosional dan ikut menitihkan air mata.

Diakui oleh ibu korban, bahwa kasus tersebut telah dilaporkan ke pihak Polresta Manado pada Januari 2016, yang kemudian oleh PPA Polres dilimpahkan ke Polda Sulut, karena lokus atau tempat kejadian perkara juga ada yang di Gorontalo, sehingga mesti Polda dan terakhir kasus sudah dilimpahkan ke Polda Gorontalo," katanya.

BACA JUGA: INI TEMUAN TERBARU TERKAIT MASTURBASI PEREMPUAN

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved