Pembunuh Penulis Mawar Hitam Jalani Sidang Perdana
Dua pelaku yaitu AD (13) dan AL (15) yang diamankan usai melakukan pembunuhan terhadap honorer DKP Pemkot Pangkalpinang
Penulis: Ajie Gusti Prabowo |
Afifah mengaku terakhir bertemu Hendi Maret lalu ketika ada gathering Komunitas Perbak di Alun-Alun Taman Merdeka Pangkalpinang. Saat itu Afifah memang pernah digoda Hendi lewat candaan dan humornya.
"Saya memang sempat ngambek karena dicandain Bang hendi. Saya tahu Dia memang orangnya suka humor dan suka bercanda. Waktu itu saya pulang padahal acara belum selesai. Mungkin karena itulah Bang Hendi mengirim chating lewat facebook saya. Dia mungkin mengira saya marah," kenang Afifah.
Setelah itu Afifah mengaku belum bertemu lagi dengan Hendi. Oleh temannya, Afifah diperlihakan postingan Hendi di facebook. Melihat ada postingan itu, Afifah sempat menjawab, seperti yang tertulis di facebook.
Afifah mengaku tidak memiliki HP, karena ia dilarang kedua orang tuanya menggunakan HP. Sehingga ia tidak tahu kalau Hendi mengirimkan beberapa postingan lewat facebook.
"Orangtua saya tidak memberikan HP karena mereka tidak mau saya terganggu belajarnya. Karena saya sudah kelas 9 sehingga diminta Ibu fokus belajar agar bisa melanjutkan ke SMA tanpa halangan. Makanya saya tidak menggunakan HP. Saya tahu ada postingan Bang Hendi karena dikasih tahu teman, lalu saya menggunakan HP teman membalas postingan itu," ucap Afifah.
Pada Senin (25/4/2016) Afifah mendengar kabar dari teman-temannya bahwa ada mayat ditemukan. Saat itu Afifah mengaku sedang mengikuti lomba puisi di Hotel Puncak.
Melihat beberapa informasi di media sosial Afifah terkejut. Ia meras kenal dengan foto-foto yang ada di dalam berita-berita di media online.
"Astagfirullah itu kalau tidak salah Bang Hendi. Saya kenal. Setelah saya tanya-tanya dengan kawan, ternyata benar yang menjadi korban itu Bang Hendi," ucap Afifah.
Saat ditanya apa alasan dirinya memposting kembali percakapannya bersama alm Hendi ke facebook. Afifah mengaku ingin memberikan gambaran kepada orang lain bahwa Hendi adalah orang yang baik, yang mau menasehati teman-temannya, yang selalu bercanda, dan orang tang sangat perhatian kepada orang lain.
"Di berita kan ada kata-kata yang gak enak terhadap Bang Hendi. Untuk itu saya memposting kembali nasihat Dia agar orang tahu bahwa Bang Hendi itu baik, tidak seperti orang pikirkann," ujar peraih juara satu lomba pusi yang digelar Kantor Bahasa Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Afifah berharap dengan adanya klarifikasi ini, dirinya tidak disangkutkan dengan Si Mawar Hitam. Afifah mengaku tidak tahu apa yang dimaksudkan Mawar Hitam. Yang dia tahu selama tiga bulan menjadi anggota komunitas Perbak, bahwa Hendi adalah orang yang bisa menjadi sahabat sekaligus seorang kakak.
"Walaupun belum lama kenal, tapi Dianya sudah saya anggap Abang. Semoga Bang Hendi tenang di alam sana, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah," ucap Afifah sembari terisak menahan sedih. (Doi)
