Serangan Besar untuk Merebut Kembali Mosul dari ISIS Dimulai

Artileri sporadis terdengar di daerah kota-kota tetangga Mosul, setelah pernyataan tentang serangan diumumkan, lapor kantor berita AP.

net
Untuk menepiskan kecemasan akan konflik sektarian, hanya pasukan pemerintah Irak yang akan memasuki kota Mosul. 

POSBELITUNG.COM - Sebuah operasi militer untuk merebut kembali kota Mosul, Irak, dari kekuasaan apa yang disebut Negara Islam atau ISIS telah dimulai, Perdana Menteri Haider al-Abadi mengatakan.

Serangan yang disiapkan lama itu melibatkan milisi Kurdi Peshmerga, pasukan pemerintah Irak dan militer sekutu, didukung oleh koalisi pimpinan AS yang memerangi ISIS di Irak.

Mosul, kota terbesar kedua Irak, direbut ISIS pada Juni 2014.

PBB memperingatkan akibat kemanusiaan pertempuran itu bisa jadi 'luar biasa,' dan berdampak pada sekitar 1,2 juta orang.

Mosul adalah kubu besar yang terakhir dari kelompok ISIS di Irak. Perebutan kembali Mosul, para pejabat mengatakan, akan menandai kekalahan efektif ISIS di negeri itu.

Artileri sporadis terdengar di daerah kota-kota tetangga Mosul, setelah pernyataan tentang serangan diumumkan, lapor kantor berita AP.

Pasukan

Pasukan ISIS saat mulai menguasai kota Mosul.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah pada dini hari Senin (17/10), PM Abadi mengatakan: "Saat kemenangan telah tiba, operasi untuk membebaskan Mosul telah dimulai."

"Hari ini saya menyatakan dimulainya operasi heroik untuk membebaskan Anda dari Daesh," katanya, menggunakan nama lain untuk ISIS.

"Insya Allah kita akan bertemu di Mosul untuk merayakan pembebasan dan penyelamatan Anda dari ISIS, sehingga kita dapat hidup bersama lagi, semua agama bersatu dan bersama-sama kita akan mengalahkan Daesh untuk membangun kembali kota Mosul yang kita sayangi ini. "

Dikelilingi oleh pejabat senior Irak, ia menegaskan bahwa hanya angkatan bersenjata pemerintah yang akan memasuki Mosul, sebuah kota yang mayoritas penduduknya adalah kaum Sunni.

Ini, kata analis, merupakan upaya untuk menghapus kecemasan bahwa operasi militer ini bisa berubah menjadi konflik sektarian.

Dari Mosul ini pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan di wilayah yang dikuasai oleh kelompok tersebut di Irak dan Suriah.

pasukan

Serangan untuk merebut kembali Mosul sudah dirancang berbulan-bulan.

Operasi untuk merebut kembali kota yang merupakan ibukota Nineveh ini, telah dirancang selama berbulan-bulan.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved