Kapolri: Kelompok Garis Keras Ambil Untung Dari Aksi 4 November

Tito bersyukur tidak ada perbuatan anarkis berupa teror yang mengkhawatirkan masyarakat pada demo 4 November itu.

Tribunnews.com/ Imanuel Nicolas Manafe
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. 

POSBELITUNG.COM, BALI - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavianmenengarai bahwa ada kelompok yang ingin mengambil keuntungan dari unjuk rasa 4 November 2016 di Jakarta.

"Ada kelompok-kelompok yang selama ini garis keras yang pernah juga tergabung dalam jaringan teror, mereka juga ikut mengambil keuntungan dari aksi 4 November lalu," kata Tito.

Hal tersebut diungkapkan Kapolri di sela-sela pembukaan Sidang Umum Interpol ke 85 di Nusa Dua Bali, Badung, Bali, Senin (7/11/2016).

Menurut Tito, polisi tidak perlu pembuktian yang harus diperlihatkan mengenai kelompok pendompleng tersebut karena intelijen Polri selalu bekerja dengan baik dan akurat.

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu mengatakan, keuntungan bagi kelompok garis keras tersebut masih pada batas mengambil momen untuk menyampaikan misinya.

Tito bersyukur tidak ada perbuatan anarkis berupa teror yang mengkhawatirkan masyarakat pada demo 4 November itu.

Polri akan bertindak lebih tegas jika hal-hal terkait teror menyusup dalam kegiatan unjuk rasa.

"Kalau elemen-elemen tersebut datang dalam demo, aksi damai, ya tidak masalah. Tapi jangan mengambil keuntungan dengan aksi teror," kata dia.

Ia menegaskan bahwa polisi akan memproses secara hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama.

Ia mengingatkan agar siapa pun tidak bertindak main hakim sendiri atas kasus tersebut.

Penulis : Kontributor Denpasar, Sri Lestari
 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved