Gara-gara Wajah Mirip Donald Trump, Koki Ini Dipukuli Tiga Pria

Kisah Anders Vendel itu langsung disambar laman-laman berita umum, maupun laman-laman sayap kanan yang antiimigran dan anti-Islam.

Facepunch
Koki terkenal Swedia Anders Vandel (kiri) dan presiden terpilih AS, Donald Trump. 

POSBELITUNG.COM - Seorang koki yang juga selebritas Swedia, Anders Vendel babak belur dipukuli tiga orang pria karena wajahnya dianggap mirip dengan wajah Donald Trump.

Anders Vendel mengatakan, dia diserang tiga orang pria pada Sabtu pagi pekan lalu.

Anders mengklaim, mereka memegangi tangannya lalu menghajarnya sebanyak 20 kali.

Serangan yang terjadi di sebuah gerai makanan cepat saji di Kota Malmo itu, mengakibatkan Anders Vendel mengalami patah tulang hidung dan memar di satu matanya.

Selain itu, mulut dan rahangnya juga terluka.

Kepolisian Swedia kini tengah menangani kasus tersebut.

"Saya dipukuli tiga pria berusia 25-35 tahun. Mereka mengatakan, wajah saya mirip dengan Donald Trump," ujar Anders Vendel lewat akun Facebook-nya.

"Dua dari tiga pria itu memegang tangan saya dari belakang, dan yang ketiga memukuli wajah saya. Saya mencoba membela diri dengan menggunakan kaki. Setelah mendapatkan sekitar 20 pukulan, saya jatuh di lantai," tambah Anders.

Setelah jatuh ke lantai, Anders Vendel melanjutkan, ketiga orang itu masih menendangi tubuh dan kepalanya.

"Hasilnya, tulang hidung saya patah, mata, bibir, dan rahang memar, serta jempol kanan saya patah," lanjut dia.
 

Anders melanjutkan, ketiga orang pria yang memukulinya diduga adalah warga keturunan Timur Tengah. Sebab, dia mendengar mereka berbicara dalam bahasa Arab.

Kisah Anders Vendel itu langsung disambar laman-laman berita umum, maupun laman-laman sayap kanan yang antiimigran dan anti-Islam.

Akibatnya, Anders kini merasa khawatir.

Kisah yang diunggahnya ke Facebook itu digunakan kelompok yang tak bertanggung jawab, untuk menyebarkan kebencian.

"Saya sedang marah, sakit, dan dipermalukan saat menulis kisah itu, dan mengunggahnya ke media sosial. Saya tak tahu apa yang saya pikirkan saat itu," ujar Anders.

"Saya bukan seorang rasialis, bahkan setelah apa yang menimpa saya. Pelakunya bisa siapa saja, saya masih hidup dan saya tak apa-apa," lanjut Anders Vendel kepada harian The Local.

Sementara itu, juru bicara kepolisian Malmo mengatakan, Anders sedang mendatangi sebuah gerai makanan cepat saji ketika seorang pria tak dikenal datang, dan memulai pertengkaran.

"Situasi ini memuncak menjadi perkelahian, dan pria tak dikenal itu memukul pelapor," ujar juru bicara polisi kepada harian Sydsvenskan.

"Dia jatuh ke lantai, ditendangi, sehingga wajahnya mengalami luka. Beberapa orang menolongnya ke rumah sakit," tambah polisi.

Sejauh ini, kepolisian belum memberikan identitas tersangka penyerang, dan motif perbuatan mereka.
 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved