Ini Hasil Survei Terbaru LSI Denny JA Tentang Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbarunya soal putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Namun, pasangan Ahok-Djarot unggul di pemilih yang pernah kuliah atau di atasnya dengan 51,0 persen, sedangkan Anies-Sandi 44,0 persen.
"Ahok-Djarot kuat di pemilih berpendidikan tinggi," ujar Adjie.
Untuk segmen suku atau etnis, Anies Sandi unggul dari Ahok-Djarot di suku Betawi dengan 58,5 persen, sedangkan Ahok-Djarot 30,2 persen.
Suku Sunda, Anies-Sandi unggul 54,7 persen dan Ahok-Djarot 39,8 persen. Namun, di segmen pemilih Jawa, Anies-Sandi unggul meski bersaing dengan Ahok-Djarot dengan 47,6 persen melawan 42,6 persen.
"Dan untuk gabungan etnis, ada Tionghoa, Batak, Minang, dan lain-lain, Ahok-Djarot memperoleh dukungan sebesar 64,9 persen, sedangkan pasangan Anies-Sandi 30,1 persen," ujar Adjie.
Adapun survei yang dilakukan pada 27 Februari sampai 3 Maret 2017 terhadap 440 responden di dengan cara tatap muka.
Metode yang digunakan yakni multistage random sampling, dengan margin of error survei ini kurang lebih 4,8 persen. Survei ini dibiayai sendiri.
Survei Median: Tingkat Kepuasan Ahok-Djarot Tinggi, tetapi Tidak Dipilih
Peneliti lembaga Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menemukan sebuah anomali saat melakukan survei bertajuk "Memahami Peta Kompetisi Putaran ke-2 Pilgub DKI" beberapa waktu lalu.
Anomali itu dijelaskan saat Median merilis hasil surveinya di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017) siang.
"Pengalaman kami di banyak pilkada tempat lain, kalau incumbent tingkat kepuasan di atas 50 persen, bahkan sudah menyentuh 60 persen, itu akan mudah terpilih kembali. Ini agak lain, berbeda dengan kondisi di Jakarta," kata Rico di hadapan pewarta.
Dalam survei ini, tingkat elektabilitas pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebesar 39,7 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 46,3 persen, dengan 14 persen responden lain belum memutuskan pilihan.
Responden dalam survei ini sejumlah 800 warga DKI Jakarta yang mempunyai hak pilih. Survei dilakukan pada rentang waktu dari tanggal 21 sampai 27 Februari 2017, dengan margin of error sebesar plus minus 3,4 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Peneliti menentukan sampel dalam survei ini dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi di seluruh kotamadya di Jakarta dan faktor gender. Sumber pendanaan survei berasal dari dana mandiri pihak Median.
Rico menjelaskan, 53,6 persen responden menganggap pasangan Basuki-Djarot sebagai sosok yang mampu memimpin Jakarta ke depan. Sedangkan yang memilih pasangan Anies-Sandi hanya 32,5 persen.