Komisi II DPRD Beltim: Kalau Memang Tidak Aktif Lagi, ya Ditutup
Seluruh pihak perlu menggelar rapat dan duduk bersama menyikapi kejadian yang dinilai memprihatinkan ini.
Penulis: Dedi Qurniawan |
Laporan Wartawan Pos Belitung Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Anggota Komisi II DPRD Beltim Rohalba menyatakan, memang perlu ada upaya duduk bersama menyikapi kejadian gua maut eks-tambang Belanda yang memakan tiga korban jiwa di kawasan Stoven, Gunong Kik Karak, Desa Senyubok, Kecamatan Kelapa Kampit, Beltim, Rabu (8/3/2017) lalu.
Seluruh pihak perlu menggelar rapat dan duduk bersama menyikapi kejadian yang dinilai memprihatinkan ini.
"Bagusnya didatangkan pihak perusahaan. Memang seluruh eks tambang yang berpotensi membahayakan nyawa, harus ada mekanismenya. Kalau memang tidak aktif lagi, ya ditutup. Benar-benar ditutup," ujar Rohalba kepada Pos Belitung, Kamis (9/3/2017) kemarin.
Baca: Gua Maut EksTambang Belanda Bakal Ditutup? Begini Komentar Kapolres Beltim
Politisi PKS itu mengaku prihatin atas kejadian tersebut.
Dia menilai ini adalah pelajaran berharga yang harus diambil hikmahnya bagi Kabupaten Beltim, khususnya dunia pertambangan.
"Insha Allah, kami juga akan tinjau ke lapangan bersama pihak Distamben yang di kabupetan untuk melihat langsung kawasan itu," ujar Rohalba
