Ada Bukti ISIS Gunakan Perisai Manusia di Irak

Ini mengingatkan kita bahwa betapapun pertempuran berlangsung lancar, namun perang tidak akan pernah berlangsung tanpa korban.

net
Ribuan warga masih terjebak di Mosul, kota terbesar kedua di Irak. 

Ia juga adalah salah satu pilot yang paling berpengalaman. Terakhir, kami melihatnya terbang di atas Fallujah.

Lalu ia bergabung dengan kami untuk menyeruput teh hijau, dan menceritakan sebuah kejadian yang baru-baru ini ia saksikan di kota Mosul tua. Wajahnya berubah saat ia mengingat bagaimana penembak jitu ISIS menembak seorang perempuan di jalan.

Ia digunakan sebagai umpan untuk menarik polisi federal agar masuk ke sarangnya. Kolonel Mohammed dipanggil untuk membantu melakukan serangan udara.

Ini adalah salah satu contoh penderitaan warga Mosul akibat pendudukan kelompok ISIS. Tapi penderitaan mereka bukan hanya terjadi di permukiman, banyak warga sipil tewas saat serangan udara dilancarkan koalisi dan ini menjadi sumber kontroversi dan peristiwa memalukan untuk pemerintah Irak.

Kolonel Mohammed mengakui bahwa ada potensi bahaya di sana. Itu cukup untuk membuat istri serta anak-anaknya memohon agar ia tidak pergi ke sana. Sampai hari ini mereka tidak tahu ia berada di sini. "Mereka menganggap saya sedang latihan," candanya.

Jadi, ketika menembakkan rudal berdaya ledak tinggi ke tengah-tengah kota, bagaimana ia bisa yakin bahwa ia tidak akan melukai warga sipil yang tidak bersalah? Jawaban satu-satunya yang mungkin bisa ia berikan adalah: ia serahkan keyakinannya kepada Allah.

Tapi bukan hanya masalah keyakinan yang membimbingnya. Kami menyaksikan pilot-pilot yang menahan tembakan yang semula akan dilepaskan.

Kamera helikopter menangkap jelas para petarung ISIS yang berjalan bersama anak-anak di jalanan. Jika sasaran tidak jelas, mereka urung menembak.

Pasukan militer Irak memukul mundur kelompok militan dari kawasan-kawasan terdekat kota Mosul.
Pasukan militer Irak memukul mundur kelompok militan dari kawasan-kawasan terdekat kota Mosul. ()

Saat kami mendarat dari penerbangan lainnya, suara tembakan masih berdengung di telinga kami, ada sebuah helikopter tak dikenal di jalan. Ukurannya lebih besar dan tidak dilengkapi senjata.

Sekelompok orang berlari ke arah helikopter itu dengan membawa tandu. Di kejauhan terlihat lampu-lampu berkedip. Dari satu korban menjadi tiga, di antara mereka terdapat seorang jenderal.

Ini mengingatkan kita bahwa betapapun pertempuran berlangsung lancar, namun perang tidak akan pernah berlangsung tanpa korban.

Ketika pasukan Irak meninggalkan Mosul dua tahun lalu, dan jatuh ke tangan ISIS, peristiwa itu menjadi sumber kehinaan nasional. Oleh karenanya, merebut kembali kota itu bukan sekedar masalah wilayah dan keamanan, tapi ini adalah soal memulihkan reputasi dan kebanggaan.

Tetapi juga, ini menunjukkan kepada warga Mosul bahwa pemerintah Baghdad berada di pihak mereka.

Setiap rudal yang salah sasaran, setiap peluru yang tidak tepat, setiap warga sipil yang terluka atau tewas, merupakan kemenangan propaganda kelompok ISIS bahkan saat mereka menderita kekalahan militer.

Sumber: BBC Indonesia

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved